Senin, 20 Agustus 2012

hikmah lebaran 1433 Hijriyah

Bismillahirrahmanirrahim...

*saat menulis, tidak usah memikirkan pembaca. asal itu baik dan bermanfaat, tulislah. karena itulah kau. :) tidak ada yang salah, yang ada adalah proses belajar :)*

Sungguh karunia yang tak terkira bisa menulis saat ini, setelah sekian lama jarang menulis di blog tercinta. meski, mungkin beberapa hari yang lalu udah nulis, tapi temanya kurang jos.

Oke, aku mulai dari..

Tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. berhunung simbah putri dari abi sekarag di rumah, jadi istilahnya rumah jadi kutub magnet saudara-saudara untuk silaturahim. karena eyang putri dari ummi juga ada di rumah, jadi kita nggak usah mikir pergi kemana-mana. cukup mikirin untuk melayani para tamu saja, itu sudah cukup. ohya, tak kalah penting adalah sedikit bercermin dengan keadaan rumah yang harus sedikit di recover penampilannya, bukan apa-apa, hanya saja, tamu harus dimuliakan kan? begitulah salah satu cara kami memuliakannya :)

Ummi dengan keahlian masaknya, mencoba memberikan sentuhan masakan yang senantiasa membuat lidah terhipnotis. opor ayam, sambal krecek, telur setengah bulat yag di rebus lalu di kuliti, lontong, ketupat, kerupuk, bumbu kedelai, dan lain sebagainya. tak lupa buahnya. nyaris hampir semuanya ummi yang menyiapkan. subhanallah ya jadi ibu itu. nggak boleh malas, harus jadi sebaik-baik manajer buat keluarga. apalagi kalau punya usaha dirumah, harus seimbang antara melayani dan memenuhi hak keluarga dengan mengurus usahanya. 

Bicara mengenai pelayanan/memuliakan tamu, aku dapet bagian nyuci piring. memang, aku belum pandai memasak, tapi aku juga punya impian untuk jadi koki handal, minimal untuk suami dan anak-anak kelak. kalau bisa berkembang jadi usaha, alhamdulillah.

Oke, well, dalam hal mencuci, ini juga tantangan. meski 'cuma' nyuci, tapi aku dapet pelajaran berharga. apalagi piring yang aku cuci bukan hanya piringku sendiri, melainkan para tamu yang harus dimuliakan dan dilayani. piring yang aku cuci dalam satu periode bisa mencapai 20 piring. ini dalam waktu setengah hari. mengingat anggota keluarga intiku 7, termasuk aku. plus eyang, simbah, dan keluarga tamu yang berbeda-beda jumlahnya. belum lagi jika 1 anggota keluarga makan tidak hanya satu kali, melainkan tambah. hehe aku, yang notabene udah 17 tahun. udah dapet KTP, udah dianggap dewasa sama negara. udah dianggap sebagai warganegara Indonesia yang sudah selayaknya hidup mandiri dan bisa melayani masyarakat. sekarang pertanyaannya, sudahkah saya? : O

Selama aku mencuci, aku menemukan semangat. aku sempet mikir, gimana jadinya kalau aku suatu saat bekerja jadi tukang cuci? dengan aktivitas seperti itu, berapa gaji yang aku peroleh? sudahkan bisa memenuhi kebutuhanku sehari-hari? jaman sekarang, namanya dapet kerja itu nggak mudah. nggak heran banyak sarjana yang pengangguran, gara-gara kurangnya lowongan pekerjaan. terus jadi pengangguran dong? kalau banyak pemuda yang menganggur, mau jadi apa bangsa kita? suatu saat para sarjana itu juga akan berkeluarga bukan? oleh karena itu, memang sangat diperlukan keterampilan atau skill-skill tertentu yang seharusnya di kuasai oleh manusia. sehingga ia memiliki 'keunggulan' setiap manusia punya kok keterampilannya masing-masing. kita anya butuh yakin dan menggali. maka insyAllah potensi itu akan muncul seiring kita berusaha. kita bisa lihat sendiri kan artis-artis yang lagi beredar di Indonesia sekarang, kayak girlband cherrybelle. mereka kumpulan pemudi yang punya kelebihan. mereka pasti berusaha meggali kemampuan bernyanyi mereka. meski ada yang kurang tepat sih dari penampilan mereka di panggung. misalnya jika di kaitkan dengan syari'at, maka itu kurang tepat karena mengumbar aurat. tetapi yang perlu diambil pelajarannya adalah bagaimana mereka bisa berusaha meningkatkan etos kerja mereka. mereka harus lebih disiplin, lebih giat dalam bekerja, mengatur jadwal manggung mereka sedemikian rupa, dan lain sebagainya. mereka mengikuti fitrah mereka. mungkin motivasi mereka gabung di cherrybelle macem-macem. ada yang karena harus bekerja, tuntutan keadaan ekonomi, mengejar impian/cita-cita, membahagiakan orangtua, membantu ekonomi keluarga, latihan dewasa, danlainsebagainya. apapun alasan mereka, mereka sudah berusaha keras.

Sudah saatnya aku, untuk belajar menghadapi kenyataan hidup. seharusnya aku semakin keras belajar, membantu orangtua, menambah pengalaman dan kemampuan. agar kelak saat aku harus hidup sendiri, tanpa uang dari orang tua, beda atap dengan orang tua, kau udah bisa mengurus diriku sendiri dan membantu oranglain. memudahkan urusan oranglain. au harus siap-siap menghadapi dunia kerja yang penuh persaingan, dedikasi, loyalitas, kedisiplinan, pengelolaan diri yang baik, membina hubungan baik dengan orang lain, menciptakan da menjaga kepercayaan, meningkatkan etos kerja, belajar melayani diri sendiri dan oranglain, berusaha untuk lebih kritis melihat realita kehidupan, meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan ilmu. agar derajt kita bisa lebih mulia dan diakui oleh manusia yang lain. urusan dunia, persaingan itu siapa yang memersiapkan dengan baik. siapa yang memiliki persiapan terbaik. di dunia, kesempatan itu berbeda-beda dan memiliki tingkatannya masing-masing. terbatas. dan hanya yang terbaik yang mampu menembus quota. urusan akhirat, barangsiapa yang paling tulus, paling ikhlas, dan paling menggunakan hati nuraninya-lah yang akan mendapat kebaikan. itu juga persaingan, tetapi takterbatas. barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti diganjar. setiap usaha pasti diganjar. Nah, sekarang, bagaimana kita bisa menjadikan urusan dunia kita, semata-mata untuk mendapat cinta Allah. bagaimana menjadikan urusan dunia kita itu menjadikan Allah ridho.. berarti ya, dengan melakukan tgas-tugas kita dengan sebaik-baiknya. menjalankan peran kita di dunia dengan sebaik-baiknya. menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya. kita harus terus belajar apapun yang terjadi. belajar tentang apapun. bukan terpatok ritual di sekolah saja. belajar apapun. belajar tentang hidup dan belajar tentang kebijaksanaan. bagaimana pembelajar itu menjadi peran kita yang utama. kita belajar dari apapun, manapun, kapanpun, dimanapun, bagaimanapun.. selalu ada ilmu di balik peristiwa, maka belajarlah.. hidup itu harus terus belajar, selamanya belajar. jangan pernah bosan, karena proses belajar itu menyenangkan jika di jalankan dengan kecintaan, keikhlasan, dan kebahagiaan. bemimpi besar! itu akan menguatkan langkah. karena jika kita bermimpi itu akan menimbulkan alasan-alasan yang menguatkan langkah, insyAllah. Allah senantiasa bersama kita, semoga Allah senantiasa sematkan kesabaran dalam hidup kita. sesungguhnya Allah itu amatlah dekat. kita harsu senantiasa mengingat Allah dengan dzikir. melalui apapun. subhanallah, semoga bermanfaat. 

alhamdulillahirrobbil 'alamiin.

Tidak ada komentar:

~ahlan wa sahlan~

kiko and miko are bestfriend :)