Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dg ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu (utk menyelesaikan urusanku) dg kodrat-Mu, & aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yg agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, & Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dlm agamaku, kehidupanku, & akibatnya bagiku, maka takdirkanlah & mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untuk diriku, dlm agamaku, kehidupanku, & akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, & jauhkanlah aku dari urusan ini, & takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.
Aamiin.
Senin, 16 Juli 2018
Minggu, 01 Juli 2018
Teruntuk Pasangan Hidupku
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Teruntuk pasangan hidupku
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Apa kabar kah?
Walah. Seperti sudah kenal saja
Padahal ya belum heuheu
Misteri juga sih
Apakah sempat berjumpa di dunia
Ataukah kelak langsung di akhirat-Nya
Semoga Allah menjaga kita
Beberapa hal yang sebenarnya ingin aku sampaikan adalah...
Saya berdo'a
Semoga Allah menjaga saya dan Antum
Atau, diri kita sama-sama berserah sepenuhnya pada-Nya
Bukan pasrah yang diam & ngga usaha
Tapi justru gigih dan nggetih, melakukan bagian dengan optimal, lalu menyerahkan bagian yang lain kepada Yang Memiliki Kehendak
Saya menyadari bahwa kita hanya manusia biasa
Bukan malaikat
Punya potensi fujur & taqwa
Punya sisi jahiliyah
Pernah lemah iman dan futur
Tapi semoga kita menempuh jalan taubat nasuha di segala aspek hidup kita
Semoga kita terus memperbaiki komitmen kita kepada Allah & Rasul-Nya
Apakah Antum juga melingkar setiap pekan? Mengevaluasi ibadah diri?
Apakah Antum juga berkomitmen kepada Allah melalui aktivitas amal jama'i? Semoga ya...
Apakah saat ini Antum sudah menyelesaikan studi? Berkarya? Bekerja? Mandiri finansial dan hidup secara umum? Tinggal tidak dengan orangtua? Benar-benar mengemudikan hidup sendiri? Selalu melibatkan Allah? Belajar ilmu ibadah, salah satunya membangun keluarga?
Saya tidak tahu pasti bagaimana persiapan Antum
Tetapi Allah Maha Tahu bagaimana persiapan kita
Kita sama-sama tidak sempurna
Karena kesempurnaan hanya milik-Nya
Namun kita ditugaskan menyempurnakan ikhtiar, kan?
Jujur sebenarnya saya agak khawatir dengan masa depan
Namun sebagai orang yang mengaku beriman
Seharusnya dalam kekhawatiran itu, ada ketenangan, karena sebuah keyakinan (yang disertai usaha) bahwa ada Dzat Yang Maha
Jadi sebenarnya inti dari tulisan ini adalah mari berproses bersama
Semoga Allah senantiasa membimbing kita
Termasuk golongan yang sungguh-sungguh berjuang menuju-Nya
Aamiin
Allahumma aamiin
Baarakallaahufiik.
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Teruntuk pasangan hidupku
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Apa kabar kah?
Walah. Seperti sudah kenal saja
Padahal ya belum heuheu
Misteri juga sih
Apakah sempat berjumpa di dunia
Ataukah kelak langsung di akhirat-Nya
Semoga Allah menjaga kita
Beberapa hal yang sebenarnya ingin aku sampaikan adalah...
Saya berdo'a
Semoga Allah menjaga saya dan Antum
Atau, diri kita sama-sama berserah sepenuhnya pada-Nya
Bukan pasrah yang diam & ngga usaha
Tapi justru gigih dan nggetih, melakukan bagian dengan optimal, lalu menyerahkan bagian yang lain kepada Yang Memiliki Kehendak
Saya menyadari bahwa kita hanya manusia biasa
Bukan malaikat
Punya potensi fujur & taqwa
Punya sisi jahiliyah
Pernah lemah iman dan futur
Tapi semoga kita menempuh jalan taubat nasuha di segala aspek hidup kita
Semoga kita terus memperbaiki komitmen kita kepada Allah & Rasul-Nya
Apakah Antum juga melingkar setiap pekan? Mengevaluasi ibadah diri?
Apakah Antum juga berkomitmen kepada Allah melalui aktivitas amal jama'i? Semoga ya...
Apakah saat ini Antum sudah menyelesaikan studi? Berkarya? Bekerja? Mandiri finansial dan hidup secara umum? Tinggal tidak dengan orangtua? Benar-benar mengemudikan hidup sendiri? Selalu melibatkan Allah? Belajar ilmu ibadah, salah satunya membangun keluarga?
Saya tidak tahu pasti bagaimana persiapan Antum
Tetapi Allah Maha Tahu bagaimana persiapan kita
Kita sama-sama tidak sempurna
Karena kesempurnaan hanya milik-Nya
Namun kita ditugaskan menyempurnakan ikhtiar, kan?
Jujur sebenarnya saya agak khawatir dengan masa depan
Namun sebagai orang yang mengaku beriman
Seharusnya dalam kekhawatiran itu, ada ketenangan, karena sebuah keyakinan (yang disertai usaha) bahwa ada Dzat Yang Maha
Jadi sebenarnya inti dari tulisan ini adalah mari berproses bersama
Semoga Allah senantiasa membimbing kita
Termasuk golongan yang sungguh-sungguh berjuang menuju-Nya
Aamiin
Allahumma aamiin
Baarakallaahufiik.
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Ternyata Berbeda
Bismillaahirrahmaanirrahiim
5.06 WIB
Ternyata berbeda
Antara orang yang hidup dengan ilmu & iman lalu dengannya ia beramal ikhlas hanya karena Allah, semata mengharap ampunan, rahmat, dan ridho-Nya
Dengan
Orang yang hidup tanpa ilmu & iman, lalu tidak beramal. Jikalau beramal, ia asal-asalan. Bergerak reaktif, tidak dengan kesadaran penuh. Cenderung sekadarnya atau sembarangan. Lalu amalnya memiliki tujuan untuk meraih banyak hal selain Allah, seperti pengakuan diri, pujian, popularitas, citra diri yang dibangun lewat penilaian orang, penilaian manusia, pengakuan manusia, memenuhi hawa nafsu & syahwat, sifat syaithani dalam diri, hanya sekadar ingin dianggap atau diakui oleh manusia, jabatan, kehormatan, penerimaan manusia, dsb
Berbeda sekali rasanya
Memang sudah pernah ngerasain?
Hmmm
Orang yang beramal dengan ilmu & iman saja, bisa jadi amalnya tertolak karena niatnya tidak ikhlas, tidak sepenuhnya untuk Allah
Bagaimana yang tanpa ilmu & iman? Pasti hanya asal-asalan. Karena, atas dasar apa dia beramal.
Karena untuk ikhlas bener-bener hanya untuk Allah pun, ada ilmunya. Ilmu ikhlas. MasyaAllah
Hati-hati dengan perasaan atau anggapan diri, "sudah menjadi Muslim"
Padahal masih jahiliyah sekali
Hati-hati dengan sifat dan sikap munafik
Secara fisik terlihat melakukan ibadah atau aktivitas memperjuangkan agama Allah
Namun dalam hati, ada misi duniawi yang lalai disadari, akhirnya apa yang diperjuangkan tidak murni, Allah tidak menerimanya, lebih parah lagi jika "menggganggu" kerapihan barisan perjuangan orang-orang yang sungguh-sungguh atau murni berjuang untuk Allah
Mengapa aku menulis ini?
Karena aku sedang berada pada posisi kondisi yang kedua
Kondisi minim ilmu & iman, apalagi amal
Dan dalam hatiku masih ada misi duniawi dalam amal, bahkan agak membuat ngga nyaman lingkunganku
Hmm lebih tepatnya
Aku sih yang sedang ngga nyaman dengan diriku sendiri
Dan itu berdampak pada orang yang kutemui
Ah, sedih ya :"(
Aku punya sisi jahiliyah
Justru sangat fatal
Bab aqidah dan ibadah
Aku terlena dengan "merasa" tsaqofah ke-Islamanku oke atau cukup
Padahal, tsaqofah itu belum cukup
Bahkan merasa cukup & oke adalah bentuk minimnya atau sangat kurangnya tsaqofah
Terlebih tentang ilmu, adab, dan penyucian hati atau jiwa
Hmmmm
Dan aku sadari juga
Apa perbedaan yang mendasar antar keduanyaaa?
AKTIVITAS BERPIKIR
Ya! Aktivitas berpikirnya
Andai si manusia ini berpikir sedikit saja tentang siapa dirinya, lalu betapa agungnya ciptaan Tuhan, merasa kecil dan butiran debu di hadapan Tuhan, lalu dengan kerendahan hati menghadap Tuhan
Berjuang mengelola nafsu dan ego dirinya demi sebuah kualitas bernama "penghambaan"
Dia ngantuk, iya, lapar, iya
Tapi...
Rasa bukan apa-apa dan ada Tuhan Yang Maha Besar serta Agung, seolah mengalahkan kantuk dan lapar, karena kesadaran penuh bahwa HANYA DIA yang mampu memenuhi semua hajat atau kebutuhan, mengurus hidup, dan memperkenankan kebaikan serta pertolongan pada seorang hamba yang bersungguh-sungguh
Tsaqofah saja belum tentu cukup mengantarkan manusia pada kondisi seperti itu
Karena manusia akan tergerak bukan hanya karena kognisinya, namun juga konasi/emosi/perasaan/kesadaran
Maka...
Penting sekali banyak-banyak istighfar
Memohon ampun pada-Nya
Setidaknya itu adalah buah kesadaran
Bahwa aku ini hanyalah hamba
Yang hina
Yang bodoh
Yang lalai
Yang banyak sok tahu-nya
Yang banyak dosa atau salahnya
Yang belum sungguh-sungguh menuju-Nya
Dan HANYA DIA yang berhak mengampuni, tiada yang lain
HANYA DIA yang tahu kebutuhanku dan mampu atau memiliki otoritas untuk memenuhinya
DIA Sang Maha Segala
Dan aku SERING LUPA
Bahkan jadi lupa diri :"(
Itulah ilmu tentang ADAB
Mawas diri, tahu posisi, sopan santun, menjaga hati dan menghargai
Kepada Allah swt, Rasul-Nya, orangtua, guru, teman, siapapun yang ditemui dalam hidup dari golongan manusia, tumbuhan, hewan, dan benda mati sekalipun
MasyaAllah...
MARI LURUSKAN NIAT LAGI MUTH
BERSIHKAN HATI
KEMBALI PADA NYA
BAWALAH HATI YANG BERTAUBAT NASUHA
BAWALAH DIRI YANG BERSUNGGUH SUNGGUH
BAWALAH JIWA YANG BERSERAH SEPENUHNYA
AAMIIN
BISMILLAAH
JAGALAH ALLAH
Maka Allah akan menjagamu
Tolonglah Allah
Maka Allah akan menolongmu
Hadits arba'in ke 19
Allah...
PS: Ohya. Dan aku sampai titik ini-pun. Atas izin Allah. Di satu sisi aku belum beranjak kemanapun. Namun di sisi lain aku mengalami beberapa hal. Indikatornya adalah hidupnya malam dan siang dalam rangka untuk Allah.
Sejauh ini bagaimana? Ah, masih jahiliyah. Maka bersungguh-sungguhlah. Karena, pesan seorang kawan yang beliau ilmuwan dan penghafal Al-Qur'an, "tidak ada perjalanan jiwa tanpa mujahadah (kesungguhan)."
MasyaAllah. Allah Maha Mengetahui siapa yang sungguh-sungguh menuju-Nya membawa jiwa yang berserah, dengan jiwa yang masih sering terlalaikan oleh silau semunya dunia.
5.06 WIB
Ternyata berbeda
Antara orang yang hidup dengan ilmu & iman lalu dengannya ia beramal ikhlas hanya karena Allah, semata mengharap ampunan, rahmat, dan ridho-Nya
Dengan
Orang yang hidup tanpa ilmu & iman, lalu tidak beramal. Jikalau beramal, ia asal-asalan. Bergerak reaktif, tidak dengan kesadaran penuh. Cenderung sekadarnya atau sembarangan. Lalu amalnya memiliki tujuan untuk meraih banyak hal selain Allah, seperti pengakuan diri, pujian, popularitas, citra diri yang dibangun lewat penilaian orang, penilaian manusia, pengakuan manusia, memenuhi hawa nafsu & syahwat, sifat syaithani dalam diri, hanya sekadar ingin dianggap atau diakui oleh manusia, jabatan, kehormatan, penerimaan manusia, dsb
Berbeda sekali rasanya
Memang sudah pernah ngerasain?
Hmmm
Orang yang beramal dengan ilmu & iman saja, bisa jadi amalnya tertolak karena niatnya tidak ikhlas, tidak sepenuhnya untuk Allah
Bagaimana yang tanpa ilmu & iman? Pasti hanya asal-asalan. Karena, atas dasar apa dia beramal.
Karena untuk ikhlas bener-bener hanya untuk Allah pun, ada ilmunya. Ilmu ikhlas. MasyaAllah
Hati-hati dengan perasaan atau anggapan diri, "sudah menjadi Muslim"
Padahal masih jahiliyah sekali
Hati-hati dengan sifat dan sikap munafik
Secara fisik terlihat melakukan ibadah atau aktivitas memperjuangkan agama Allah
Namun dalam hati, ada misi duniawi yang lalai disadari, akhirnya apa yang diperjuangkan tidak murni, Allah tidak menerimanya, lebih parah lagi jika "menggganggu" kerapihan barisan perjuangan orang-orang yang sungguh-sungguh atau murni berjuang untuk Allah
Mengapa aku menulis ini?
Karena aku sedang berada pada posisi kondisi yang kedua
Kondisi minim ilmu & iman, apalagi amal
Dan dalam hatiku masih ada misi duniawi dalam amal, bahkan agak membuat ngga nyaman lingkunganku
Hmm lebih tepatnya
Aku sih yang sedang ngga nyaman dengan diriku sendiri
Dan itu berdampak pada orang yang kutemui
Ah, sedih ya :"(
Aku punya sisi jahiliyah
Justru sangat fatal
Bab aqidah dan ibadah
Aku terlena dengan "merasa" tsaqofah ke-Islamanku oke atau cukup
Padahal, tsaqofah itu belum cukup
Bahkan merasa cukup & oke adalah bentuk minimnya atau sangat kurangnya tsaqofah
Terlebih tentang ilmu, adab, dan penyucian hati atau jiwa
Hmmmm
Dan aku sadari juga
Apa perbedaan yang mendasar antar keduanyaaa?
AKTIVITAS BERPIKIR
Ya! Aktivitas berpikirnya
Andai si manusia ini berpikir sedikit saja tentang siapa dirinya, lalu betapa agungnya ciptaan Tuhan, merasa kecil dan butiran debu di hadapan Tuhan, lalu dengan kerendahan hati menghadap Tuhan
Berjuang mengelola nafsu dan ego dirinya demi sebuah kualitas bernama "penghambaan"
Dia ngantuk, iya, lapar, iya
Tapi...
Rasa bukan apa-apa dan ada Tuhan Yang Maha Besar serta Agung, seolah mengalahkan kantuk dan lapar, karena kesadaran penuh bahwa HANYA DIA yang mampu memenuhi semua hajat atau kebutuhan, mengurus hidup, dan memperkenankan kebaikan serta pertolongan pada seorang hamba yang bersungguh-sungguh
Tsaqofah saja belum tentu cukup mengantarkan manusia pada kondisi seperti itu
Karena manusia akan tergerak bukan hanya karena kognisinya, namun juga konasi/emosi/perasaan/kesadaran
Maka...
Penting sekali banyak-banyak istighfar
Memohon ampun pada-Nya
Setidaknya itu adalah buah kesadaran
Bahwa aku ini hanyalah hamba
Yang hina
Yang bodoh
Yang lalai
Yang banyak sok tahu-nya
Yang banyak dosa atau salahnya
Yang belum sungguh-sungguh menuju-Nya
Dan HANYA DIA yang berhak mengampuni, tiada yang lain
HANYA DIA yang tahu kebutuhanku dan mampu atau memiliki otoritas untuk memenuhinya
DIA Sang Maha Segala
Dan aku SERING LUPA
Bahkan jadi lupa diri :"(
Itulah ilmu tentang ADAB
Mawas diri, tahu posisi, sopan santun, menjaga hati dan menghargai
Kepada Allah swt, Rasul-Nya, orangtua, guru, teman, siapapun yang ditemui dalam hidup dari golongan manusia, tumbuhan, hewan, dan benda mati sekalipun
MasyaAllah...
MARI LURUSKAN NIAT LAGI MUTH
BERSIHKAN HATI
KEMBALI PADA NYA
BAWALAH HATI YANG BERTAUBAT NASUHA
BAWALAH DIRI YANG BERSUNGGUH SUNGGUH
BAWALAH JIWA YANG BERSERAH SEPENUHNYA
AAMIIN
BISMILLAAH
JAGALAH ALLAH
Maka Allah akan menjagamu
Tolonglah Allah
Maka Allah akan menolongmu
Hadits arba'in ke 19
Allah...
PS: Ohya. Dan aku sampai titik ini-pun. Atas izin Allah. Di satu sisi aku belum beranjak kemanapun. Namun di sisi lain aku mengalami beberapa hal. Indikatornya adalah hidupnya malam dan siang dalam rangka untuk Allah.
Sejauh ini bagaimana? Ah, masih jahiliyah. Maka bersungguh-sungguhlah. Karena, pesan seorang kawan yang beliau ilmuwan dan penghafal Al-Qur'an, "tidak ada perjalanan jiwa tanpa mujahadah (kesungguhan)."
MasyaAllah. Allah Maha Mengetahui siapa yang sungguh-sungguh menuju-Nya membawa jiwa yang berserah, dengan jiwa yang masih sering terlalaikan oleh silau semunya dunia.
Sabtu, 23 Juni 2018
Komando Pemenangan #0 (Prolog)
Bismillaahirrahmanirrahiim
someone said, that, takdir kita dipertemukan dalam satu tim ini
ada sebuah suratan di atas sana, entah gimana sebagian orang membahas lalu memutuskan
hingga akhirnya jadilah tim ini, atas izin Allah
saya sih hanya sebutir
remah-remah saja di sini
semoga ada yang bisa jadi kontribusi
apa sih yang diperjuangkan?
kemenangan agama Allah swt
sebuah kepemimpinan Islam di bumi-Nya
agar hidup ini terkelola menurut syari'at-Nya
maka, bukankah dibutuhkan sosok pemimpin dan kepemimpinan yang sesuai dengan syari'at-Nya?
yang mengimani Allah dan Rasul-Nya
yang hidup dengan nilai-nilai Islam
lalu orientasinya benar-benar melayani sesama
sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhannya, Allah swt
mengikuti sunnah Rasul-Nya sebagai pemimpin dunia pada masanya
bahkan syari'at Allah saja aku masih belajar dan mencoba mengamalkan sedikit-sedikit
di segala aspek kehidupan
mulai bangun tidur, belajar, berkarya, berkeluarga, dan lain sebagainya
di segala aspek kehidupan
mulai bangun tidur, belajar, berkarya, berkeluarga, dan lain sebagainya
setiap kami masih inyik-inyik
masih belajar menjadi manusia yang baik
masih belajar menjadi hamba yang baik
masih belajar menjadi masyarakat yang baik
dan akan terus belajar sampai Allah yang menghentikan insyaAllah
sebagian dari kami sudah ada yang berkeluarga
namun mayoritas dari kami masih menempuh studi strata satu
dan sedikit-sedikit kerja
dan sedikit-sedikit kerja
apa yang kami miliki?
harta? belum seberapa
pengalaman? kami ini pemula semua
ilmu? apalagi, masih belajar dan meraba
semangat? mungkin
waktu, tenaga, pikiran? semoga bukan sisa-sisa
niat? insyaAllah
idealisme? nah ini mungkin besar
gagasan? bisa jadi
mbuh piye carane kita pengennya menang
tapi gimana caranya? ini masih belajar menata langkah
sebagaimana hal yang lain
menang itu tentu ada syaratnya
jangan pake kirologi (ilmu kira-kira)
harus ada riset atau penelitiannya
ma'rifatul maidan, mengenal peta perjuangan
jangan pake kirologi (ilmu kira-kira)
harus ada riset atau penelitiannya
ma'rifatul maidan, mengenal peta perjuangan
dan kemenangan itu hakikatnya adalah dari Allah
kita sebagai manusia, tugasnya menempuh sunnatullah
misal melakukan riset, membuat strategi, mengenalkan tokoh, mengenalkan nilai-nilai yang diusung, mengenalkan tata cara atau prosedur pemilihan, dan lain sebagainya
namun semua itu kembali kepada Allah
kembali pada ketergerakan hati masyarakat yang memiliki hak pilih
bisa jadi Allah beri kecondongan hati... begitulah.
perjuangan ini, kita memilih di sini.
Allah memilih untuk membuka peluang kontribusi
mau ikut mengusahakan, Nak?
silakan :)
lalu sebenarnya ini bercermin sih
bukankah seharusnya setiap kami mempersiapkan diri?
menjadi pemimpin, minimal bagi diri kami masing-masing
lalu keluarga kami
lalu masyarakat di sekitar kami
dan kolega atau rekan kerja serta klien atau pelanggan atau konsumen kami
bukankah kami ini sedang menempa diri kami masing-masing
agar juga bisa memiliki kapasitas tertentu dan mengambil porsi kontribusi
sesuai dengan kemampuan kami masing-masing
atas izin Allah swt
bismillaah
bahwa menjadi pemimpin tidaklah mudah dan main-main
dia butuh bekal
iman, ilmu, amal, ihsan, harta, jiwa, seluruhnya.
waktu, tenaga, pikiran, seluruhnya.
dikerahkan untuk melayani sesama.
untuk membina dan memberdayakan ummat.
apa lagi bekal yang dibutuhkan?
CINTA. TULUS. IHSAN.
ya, tanpa cinta, ketulusan, dan rasa ihsan (profesional atau totalitas) maka bagaimana :(
pertolongan Allah itu juga mutlak
tanpa pertolongan Allah, bagaimana bisa :"(
sebab tugas kepemimpinan itu begitu berat dan melelahkan jiwa raga. masyaAllah.
puncak jihad. jihad terberat adalah melawan hawa nafsu. jihad puncak adalah bagaimana mengelola manusia untuk bisa menuju tujuan yang sama, keridhoan Allah swt dengan barisan yang teratur.
bersedia mengatur diri untuk diatur secara kolektif. masyaAllah.
jadi, kami ini pemuda pemudi usia 20-an tahun yang sedang belajar memimpin diri dan sekitar kami. membekali diri, jika usia ada, dan kesempatan itu datang, kami siap memikul amanah besar bernama kepemimpinan. keteladanan. Allahu...
mari belajar dari sejarah.
fiqh tamkin. fiqh kejayaan.
bahwa sejarah itu berulang
hanya, kita akan memilih menjadi bagian yang mana?
nah, itu dia.
selamat belajar dan selamat memilih.
dengan setiap konsekuensinya :")
bismillaah.
PS : ohya, masuk tim ini menguji benar. dipertemukan dengan teman-teman keren. sholih dan mushlih. semoga Allah memberkahi mereka. aamiin.
dan juga, Allah Maha Mengatahui niat setiap hati serta kesungguhan setiap insan dalam berjalan di bumi ini. Allah Tahu, siapa yang layak menang, siap yang belum siap
Allah Tahu, siapa yang sungguh-sungguh ishlahun nafs dan tidak
Allah Tahu, jika menang, siapa yang paling berkontribusi atau tidak sungguh-sungguh
Allah Maha Mengetahui semuanya
maka, mari luruskan niat selalu
bahwa semua ini untuk-Nya
dan berjuanglah dengan segenap jiwa ragamu di setiap aspek hidupmu
mari perbaiki hidupmu
perbaiki pikiran dan hati
perilakumu setiap waktu dimanapun
perbaiki tanggungjawabmu
kerjakan tugas-tugasmu
Allah Mengetahui segalanya dimanapun kapanpun
bahkan desiran hatimu
Allahu...
rasah kakehan fafifu. gek ndang mlaku sing konkrit tur tanggungjawab!
dan juga, Allah Maha Mengatahui niat setiap hati serta kesungguhan setiap insan dalam berjalan di bumi ini. Allah Tahu, siapa yang layak menang, siap yang belum siap
Allah Tahu, siapa yang sungguh-sungguh ishlahun nafs dan tidak
Allah Tahu, jika menang, siapa yang paling berkontribusi atau tidak sungguh-sungguh
Allah Maha Mengetahui semuanya
maka, mari luruskan niat selalu
bahwa semua ini untuk-Nya
dan berjuanglah dengan segenap jiwa ragamu di setiap aspek hidupmu
mari perbaiki hidupmu
perbaiki pikiran dan hati
perilakumu setiap waktu dimanapun
perbaiki tanggungjawabmu
kerjakan tugas-tugasmu
Allah Mengetahui segalanya dimanapun kapanpun
bahkan desiran hatimu
Allahu...
rasah kakehan fafifu. gek ndang mlaku sing konkrit tur tanggungjawab!
Jumat, 22 Juni 2018
Panggung Kontribusi
Bismillaah
Setidaknya aku akan bertanya pada diriku sendiri, tanpa intervensi siapapun kecuali Allah
1. Apa yang aku INGIN lakukan?
2. Apa yang aku BISA lakukan?
3. Apa yang aku SENANG lakukan?
Beruntunglah orang yang melakukan apa yang mereka ingin, bisa, dan senang lakukan :")
Tapi sering
Harus ada harga yang harus dibayar
Melakukan hal yang belum ingin, belum bisa, dan belum senang dilakukan
Maka ada lah istilah
Cintai apa yang dilakukan
Lakukan apa yang dicintai
Intinya adalah melakukan sesuatu dengan sepenuh cinta
Semoga bukan hawa nafsu atau syahwat yang tak dikehendaki-Nya ya
Namun cinta Allah dan hawa nafsu yang dirahmati oleh-Nya
Aamiin
Bismillaah
Karena dunia ini adalah panggung kontribusi
Dan hal itulah yang akan dibawa mati :"(
Setidaknya aku akan bertanya pada diriku sendiri, tanpa intervensi siapapun kecuali Allah
1. Apa yang aku INGIN lakukan?
2. Apa yang aku BISA lakukan?
3. Apa yang aku SENANG lakukan?
Beruntunglah orang yang melakukan apa yang mereka ingin, bisa, dan senang lakukan :")
Tapi sering
Harus ada harga yang harus dibayar
Melakukan hal yang belum ingin, belum bisa, dan belum senang dilakukan
Maka ada lah istilah
Cintai apa yang dilakukan
Lakukan apa yang dicintai
Intinya adalah melakukan sesuatu dengan sepenuh cinta
Semoga bukan hawa nafsu atau syahwat yang tak dikehendaki-Nya ya
Namun cinta Allah dan hawa nafsu yang dirahmati oleh-Nya
Aamiin
Bismillaah
Karena dunia ini adalah panggung kontribusi
Dan hal itulah yang akan dibawa mati :"(
Menjaga Diri Untuk-Nya
MENJAGA DIRI
MasyaAllah Teh Lady
Akhwat yang sholihah
Sudah Allah pertemukan dengan jodoh dunia akhiratnya, berjuang sampai syurga insyaAllah
Taabarakallaah Teh Lady
Akhwat berpakaian syar'i
Bersuara tegas
Bersikap hormat dan menghargai siapapun
Serta jalan hidup yang dipilih adalah jalan juang di jalan Allah
Jalan belajar, berkarya, menjadi teladan, dan menyampaikan ayat-ayat Allah serta nasihat Rasulullah...
Menyebarkan Islam.
MasyaAllah.
Kini menikah.
Karya yang lain menanti diluncurkan insyaAllah.
Adakah nikmat yang kurang dari PASANGAN YANG SHOLIH?!
Allah menjaga diri
Diri menjaga Allah
Allah menjaga pasangan
Pasangan menjaga Allah
Allah menjaga keduanya
Keduanya menjaga Allah
Lalu perjumpaan mereka atas izin Allah
Berkomitmen untuk terus menjaga Allah
Lalu Allah menjaga mereka dan anak keturunan mereka
Mereka siap dibimbing Allah
Dan Allah membimbing mereka
Menjadi jalan Allah sampaikan hikmah-Nya
Menambah yakin orang-orang yang menyaksikan hidup mereka
Lantas ingin belajar dan juga menempuh jalan yang sama
Jalan yang diridhoi oleh Allah swt
MasyaAllah
Jalan Allah.
Tidak banyak yang menempuhnya
Karena tidak tahu
Karena tidak mau
Karena tidak mau tahu :"""((((((
Sungguh nikmat Allah Ketika Allah karuniakan mau tahu dalam diri seorang hamba lalu dia menempuh jalan-Nya
AllahuAkbar...
Pasangan yang baik untuk yang baik pula
Sholih untuk sholihah
Aku belum sholihah
Aku mau sholihah
Untuk Allah & Rasul-Nya atau manusia bernama pasangan yang juga butuh Allah & Rasul-Nya? Hmmmmm :"(
Bayangkan Asiyah istri Fir'aun Ada kemungkinan pasangan dunia kita ada ujian dari Allah Bagaimana kiranya aku akan bertahan? Apakah imanku sudah seteguh dan setangguh Asiyah?
Bayangkan Khadijah, suaminya adalah kekasih Allah. Siapkah aku segenap jiwa raga berjuang bersamanya di jalan-Nya?!
Bayangkan Fathimah, menjaga diri dan hati, berjuang bersama Ali r.a. selama 11 tahun, semenjak menikah di usia 18 tahun dan wafat 29 tahun. Banyak karya dihasilkan plus! Anak-anak sholih/ah, sumber nasab keturunan anak-anak sholih/ah. Keturunan Nabawi :"
Bayangkan Maryam! Wanita suci. Menjaga diri di hadapan Allah. Dari pandangan syaithani lelaki dan pandangan Robbani penuh kasih Allah swt :"
Menjaga diri untuk Allah swt Agar Allah ridho
Bukan semata biar dapet suami sholih
Karena lelaki juga manusia
Ada fujur & taqwa
Saling menasihati
Pasti punya ego
Begitupun aku
Juga manusia
Punya potensi yang sama
Sungguh Allah Maha Mengetahui segalanya
Bismillaah
LURUSKANLAH NIAT DAN BIMBINGLAH KAMI YA ALLAH
PERJUMPAKANLAH KAMI DI JALAN TAUBAT DAN JUANG MENUJU-MU
Aamiin.
Musafir, traveller, penempuh perjalanan dan sedang mempersiapkan perjalanan panjang kepulangan menuju kampung halaman
Bismillaah.
Kamis, 14 Juni 2018
1 Syawwal 1439 Hijriyah
Bismillaah
AllahuAkbar
AllahuAkbar
AllahuAkbar
Laa Ilaaha ilallaah huwallaahu Akbar
Allahu Akbar walillaahil hamd
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Tiada Tuhan melainkan Dia
Dialah Yang Maha Besar
Allah Maha Besar dan pada-Nya segala Pujian
MasyaAllah
ini ilmu tauhid
diawali dengan memuji Allah Yang Maha Besar
pengakuan akan kebesaran Allah
dan menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya Yang Disembah
serta mengakui bahwa seluruh pujian hanya milik-Nya
ini adalah sebuah deklarasi iman
Jujur saja
aku sebenarnya masih berat ditinggalkan Ramadhan
aku juga belum merasa menang
karena masih banyak hal yang cacat dalam caraku menjalankan ibadah di bulan Ramadhan
ilmuku masih sedikit sekali
keimananku masih lemah
lalu kesungguhanku juga masih minim
sehingga masih banyak sebenarnya, target ibadah di bulan Ramadhan yang belum tercapai
kualitas sholat wajib, sholat sunnah, puasa, tilawah dan tadabur Al-Qur'an serta mengamalkan, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, silaturahim, i'tikaf, dan lain sebagainya
bahkan tugas di dunia seperti studi, belajar, bekerja, aku-pun belum
aku jadi melihat diriku sendiri
jadi, selama ini aku bukan hanya dibisiki oleh syaithan yang saat Ramadhan dibelenggu
namun aku bisa melihat diriku sendiri yang memang belum kuat dan tangguh
aku masih begitu rapuh
interaksiku dengan Allah
interaksiku dengan sesama makhluk-Nya
interaksiku dengan diriku sendiri
aku merasa, SESAK sekali
belum layak menang, rasanya
pun memang kemenangan bukan hanya hasil usaha pribadi
namun juga pertolongan Allah swt :"
astaghfirullah
astaghfirullah
astaghfirullah
memperbanyak istighfar adalah usaha yang paling bisa ditempuh untuk mendekatkan diri pada Allah
membuka diri untuk mau ditolong Allah
benar-benar berserah pada Allah membawa diri yang ingin dibimbing sepenuhnya
sarana melembutkan hati
menguatkan rasa takut kepada Allah yang akan menghijabi diri untuk tidak bermaksiat
menjaga mata, telinga, tubuh, dan terutama hati :"
menjemput hidayah
membersihkan jalan informasi lalu sampai ke hati, raja tindakan, amal lahir batin
silaturahim, ya, ini adalah sarana menyambung persaudaraan
masyaAllah
budaya Indonesia, Islam; silaturahim
mengunjungi tetangga, sanak saudara, dan teman-teman
momen reuni dan acara trah besar-besaran
mengunjungi rumah-rumah, berjumpa keluarga, dsb
berbagi informasi dan kabar-kabar hidup terkini satu sama lain
"Dampak Positif Silaturahim Hari Raya bagi Kesehatan Jiwa pada Masyarakat Indonesia"
yuhuuuuy yu dicari dalil ilmiahnya, wkwkwk #PsychologyMode
1 Syawwal 1439 Hijriyah
semoga menjadi momentum perbaikan, kebangkitan, dan peningkatan. Saatnya berjuangs setelah di-laundry selama sebulan. tidak ada jaminan bersih, sih. Justru ini saatnya membersihkan lagi dan lagi. Terus-menerus, insyaAllah. bimbing kami selalu ya Allah. Aamiin. Mon map ya brosist fillah, baarakallaahufiikum. #Tengah2018 #Menuju2019 #8ismillah.
dapat banyaaak sekali hikmah selama Ramadhan ini
1. kendalikan diri
2. bekali diri jauh-jauh hari dengan ilmu dan pembiasaan
3. Ramadhan bulan ibadah banter (maksud e mantep)
4. khatam 3x harusnya bisa, makanya biasakan ODOJ
5. ziswaf minimal 3,5 harusnya bisa, makanya siapkan daftar kontak dan jalin silaturahim serta perluas relasi, sungguh kita hanya jalan tersalurkannya harta yang dititipi pada seseorang dengan yang berhak, kita memang kudu inisiatif menjemput :")
6. pelajari lagi tentang ziswaf serta prosedur tiap lembaga
7. safari Ramadhan di beberapa Masjid di jogja --> buat vlog, upload yutub
8. catatan khutbah atau ceramah tarawih dan shubuh ditulis kembali dan dibagi pada sesama, siapa tahu bisa jadi jalan hidayah dan kebaikan, semoga, amal jariyah
9. 11 bulan di luar Ramadhan harus rajin kerja dan nabung, agar di bulan Ramadhan bisa jor-jor-an ziswaf-nya, aamiin. utamanya, tapi di luar itu juga boleh ding untuk iswaf.
10. segera selesaikan apa yang pernah dimulai
11. segera mulai apa yang harus diselesaikan, segera menyambut tugas selanjutnya!
12. semua adalah ladang jihad, tanpa pengecualian
13. niatkan semua untuk beribadah kepada Allah, Dia Pemilik Jalan :")
14. buat rencana ngisi forum selama Ramadhan
15. buat rencana amal jariyah selama Ramadhan
16. kalau panitia agenda Ramadhan, harus punya strategi khusus biar target individu tetap tercapai
17. Ramadhan adalah momentum membentuk habbit atau kebiasaan, maka patuhilah, disiplin!
18. minimalisasi hal-hal un-faedah
19. ajak keluarga, binaan, teman-teman, siapapun berlomba-lomba dalam kebaikan
20. anti-mager club, karena Ramadhan terlalu kece buat mager :(
alhamdulillaah 'ala kulli haal
rasa sesal adalah nikmat Allah
agar lahir tekad untuk memperbaiki di waktu kemudian
termasuk detik ini
bismillaah
itu panggilan Allah
maka penuhilah segera, say
bersegeralah menyambut seruan kasih-Nya
bismillaah
tolong kami ya Allah
AllahuAkbar
AllahuAkbar
AllahuAkbar
Laa Ilaaha ilallaah huwallaahu Akbar
Allahu Akbar walillaahil hamd
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Tiada Tuhan melainkan Dia
Dialah Yang Maha Besar
Allah Maha Besar dan pada-Nya segala Pujian
MasyaAllah
ini ilmu tauhid
diawali dengan memuji Allah Yang Maha Besar
pengakuan akan kebesaran Allah
dan menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya Yang Disembah
serta mengakui bahwa seluruh pujian hanya milik-Nya
ini adalah sebuah deklarasi iman
Jujur saja
aku sebenarnya masih berat ditinggalkan Ramadhan
aku juga belum merasa menang
karena masih banyak hal yang cacat dalam caraku menjalankan ibadah di bulan Ramadhan
ilmuku masih sedikit sekali
keimananku masih lemah
lalu kesungguhanku juga masih minim
sehingga masih banyak sebenarnya, target ibadah di bulan Ramadhan yang belum tercapai
kualitas sholat wajib, sholat sunnah, puasa, tilawah dan tadabur Al-Qur'an serta mengamalkan, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, silaturahim, i'tikaf, dan lain sebagainya
bahkan tugas di dunia seperti studi, belajar, bekerja, aku-pun belum
aku jadi melihat diriku sendiri
jadi, selama ini aku bukan hanya dibisiki oleh syaithan yang saat Ramadhan dibelenggu
namun aku bisa melihat diriku sendiri yang memang belum kuat dan tangguh
aku masih begitu rapuh
interaksiku dengan Allah
interaksiku dengan sesama makhluk-Nya
interaksiku dengan diriku sendiri
aku merasa, SESAK sekali
belum layak menang, rasanya
pun memang kemenangan bukan hanya hasil usaha pribadi
namun juga pertolongan Allah swt :"
astaghfirullah
astaghfirullah
astaghfirullah
memperbanyak istighfar adalah usaha yang paling bisa ditempuh untuk mendekatkan diri pada Allah
membuka diri untuk mau ditolong Allah
benar-benar berserah pada Allah membawa diri yang ingin dibimbing sepenuhnya
sarana melembutkan hati
menguatkan rasa takut kepada Allah yang akan menghijabi diri untuk tidak bermaksiat
menjaga mata, telinga, tubuh, dan terutama hati :"
menjemput hidayah
membersihkan jalan informasi lalu sampai ke hati, raja tindakan, amal lahir batin
silaturahim, ya, ini adalah sarana menyambung persaudaraan
masyaAllah
budaya Indonesia, Islam; silaturahim
mengunjungi tetangga, sanak saudara, dan teman-teman
momen reuni dan acara trah besar-besaran
mengunjungi rumah-rumah, berjumpa keluarga, dsb
berbagi informasi dan kabar-kabar hidup terkini satu sama lain
"Dampak Positif Silaturahim Hari Raya bagi Kesehatan Jiwa pada Masyarakat Indonesia"
yuhuuuuy yu dicari dalil ilmiahnya, wkwkwk #PsychologyMode
1 Syawwal 1439 Hijriyah
semoga menjadi momentum perbaikan, kebangkitan, dan peningkatan. Saatnya berjuangs setelah di-laundry selama sebulan. tidak ada jaminan bersih, sih. Justru ini saatnya membersihkan lagi dan lagi. Terus-menerus, insyaAllah. bimbing kami selalu ya Allah. Aamiin. Mon map ya brosist fillah, baarakallaahufiikum. #Tengah2018 #Menuju2019 #8ismillah.
dapat banyaaak sekali hikmah selama Ramadhan ini
1. kendalikan diri
2. bekali diri jauh-jauh hari dengan ilmu dan pembiasaan
3. Ramadhan bulan ibadah banter (maksud e mantep)
4. khatam 3x harusnya bisa, makanya biasakan ODOJ
5. ziswaf minimal 3,5 harusnya bisa, makanya siapkan daftar kontak dan jalin silaturahim serta perluas relasi, sungguh kita hanya jalan tersalurkannya harta yang dititipi pada seseorang dengan yang berhak, kita memang kudu inisiatif menjemput :")
6. pelajari lagi tentang ziswaf serta prosedur tiap lembaga
7. safari Ramadhan di beberapa Masjid di jogja --> buat vlog, upload yutub
8. catatan khutbah atau ceramah tarawih dan shubuh ditulis kembali dan dibagi pada sesama, siapa tahu bisa jadi jalan hidayah dan kebaikan, semoga, amal jariyah
9. 11 bulan di luar Ramadhan harus rajin kerja dan nabung, agar di bulan Ramadhan bisa jor-jor-an ziswaf-nya, aamiin. utamanya, tapi di luar itu juga boleh ding untuk iswaf.
10. segera selesaikan apa yang pernah dimulai
11. segera mulai apa yang harus diselesaikan, segera menyambut tugas selanjutnya!
12. semua adalah ladang jihad, tanpa pengecualian
13. niatkan semua untuk beribadah kepada Allah, Dia Pemilik Jalan :")
14. buat rencana ngisi forum selama Ramadhan
15. buat rencana amal jariyah selama Ramadhan
16. kalau panitia agenda Ramadhan, harus punya strategi khusus biar target individu tetap tercapai
17. Ramadhan adalah momentum membentuk habbit atau kebiasaan, maka patuhilah, disiplin!
18. minimalisasi hal-hal un-faedah
19. ajak keluarga, binaan, teman-teman, siapapun berlomba-lomba dalam kebaikan
20. anti-mager club, karena Ramadhan terlalu kece buat mager :(
alhamdulillaah 'ala kulli haal
rasa sesal adalah nikmat Allah
agar lahir tekad untuk memperbaiki di waktu kemudian
termasuk detik ini
bismillaah
itu panggilan Allah
maka penuhilah segera, say
bersegeralah menyambut seruan kasih-Nya
bismillaah
tolong kami ya Allah
Selasa, 12 Juni 2018
Laundry Penyucian Jiwa
Bismillaah
Sudah lama,
bahkan mungkin sudah mengerak
jiwaku kotor, jauh dari kesucian atau fitrahnya
duhai jiwa, maafkan aku melalaikan hakmu :(
Berapa banyak-kah jiwa yang sedang mengalami hal yang sama denganku?
Merasa gelisah, tidak tenang, jauh dari kedamaian
Adakah?
Sungguh sebuah nikmat ketika diri dipertemukan dengan sebuah buku berjudul Tazkiyatun Nafs
semoga bukan hanya menjadi buku bacaan yang berlalu tanpa bekas :(
semoga benar-benar menjadi jalan agar jiwa ini bisa kembali kepada Tuhannya dalam keridhoan :"
aamiin
Entah berapa lama lagi usia
untuk mempelajarinya
untuk mengamalkannya
untuk menjaga kondisinya
untuk terus memperbaikinya
untuk berbagi informasi dan energi tentangnya
ya Allah
bimbinglah kami
Bismillaah
inilah jawaban dari setiap kegelisahan jiwa
Berikut adalah daftar isi yang dibahas oleh Sa'id Hawwa dalam buku Mensucikan Jiwa (Intisari Ihya' Ulumuddin Al-Ghazali)
Sa'id Hawwa adalah da'i yang kental spiritual
BAB SATU
ADAB GURU DAN MURID
Tugas Pembimbing dan Pengajar
BAB DUA
INDUK SARANA TAZKIYAH
Fasal Pertama : SHALAT
- Syarat khusyu' dan kehadiran hati dalam shalat
- Makna-makna batin yang dengannya tercapai "kehidupan" shalat
- Hal-hal yang menyebabkan timbulnya keenam makna ini
- Obat yang bermanfaat dalam menghadirkan hati
- Rincian tentang hal-hal yang harus selalu hadir dalam hati pada setiap rukun dan syarat dari berbagai amalan shalat
Fasal Kedua : ZAKAT & INFAQ
- Syarat-syarat zhahir dan batin dalam penunaian zakat
- Rincian tentang adab batin dalam penunaian zakat
Fasal Ketiga : PUASA
- Rahasia puasa dan syarat-syarat batinnya
Fasal Keempat : HAJI
- Rincian adab dan amal-amal batin ibadah haji
Fasal Kelima : DZIKIR
Fasal Keenam : TAFAKKUR
- Cara tafakkur tentang makhluk ciptaan Allah
Fasal Ketujuh : MENGINGAT KEMATIAN DAN PENDEK ANGAN-ANGAN
- Mengingat kematian
* keutamaan mengingat kematian dalam setiap keadaan
* jalan merealisasikan mengingat kematian
- Pendek angan-angan
* beberapa atsar
* sebab panjang angan-angan dan terapinya
* berbagai derajat manusia dalam kaitannya dengan panjang dan pendek angan-angan
* segera beramal dan menghindari penyakit penundaan
Fasal Kedelapan : MURAQABAH, MUHASABAH, MUJAHADAH, dan MU'AQADAH
- Muraqabah dan muhasabah
* maqam murabathah pertama : Musyarathah
* ------------------------ kedua : Muraqabah
* ------------------------ ketiga : Muhasabah setelah beramal
* Hakikat muhasabah setelah beramal
* ------------------------ keempat : Mu'aqabah (menghukum diri atas segala kekurangan)
* ------------------------ kelima : Mujahadah (bersungguh-sungguh)
* ------------------------ keenam : Mu'atabah (mencela diri)
Fasal Kesembilan : AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR DAN JIHAD
Fasal Kesepuluh : PELAYANAN DAN TAWADHU'
Fasal Kesebelas : MENGETAHUI PINTU-PINTU MASUK SYETAN KE DALAM JIWA DAN MENUTUP JALAN-JALANNYA
* Rincian tentang pintu-pintu masuk syetan ke dalam jiwa
1) Marah dan syahwat
2) Dengki dan tamak
3) Kenyang dengan makanan sekalipun halal dan bersih
4) Suka berhias dengan perabotan, pakaian, dan rumah
5) Tamak kepada manusia
6) Terburu-buru dan tidak mengkonfirmasi persoalan
7) Dirham, dinar, dan segala macam harta kekayaan
8) Bakhil dan takut miskin
9) Fanatik dengan madzhab dan hawa nafsu, mendengki lawan dan melecehkannya
10) Mengajak orang awam untuk berpikir tentang Dzat Allah
11) Buruk sangka kepada kaum Muslimin
Fasal Keduabelas : BERBAGAI PENYAKIT HATI DAN KESEHATANNYA BERIKUT CARA MELEPASKAN DIRI DARI PENYAKIT DAN MEWUJUDKAN KESEHATAN
* Tanda-tanda penyakit hati dan kesehatannya
* Jalan untuk mengetahui aib diri sendiri
* Penutup bab kedua
BAB TIGA
HAKIKAT KESUCIAN JIWA
Fasal Pertama : PENSUCIAN JIWA
* Pengantar
1) Kufur, nifaq, kefasikan, bid'ah
2) Kemusyrikan dan riya'
-beberapa tingkatan riya'
-obat riya' dan jalan terapi hati dalam masalah ini
3) Cinta kedudukan dan kepemimpinan
-apa yang terpuji dan yang tidak terpuji dari cinta kedudukan
-terapi cinta kedudukan
4) Kedengkian
-tercelanya kedengkian, hakikatnya, sebab-sebabnya, terapinya, dan puncak kewajiban dalam menyingkirkannya
a) tercelanya kedengkian
b) hakikat kedengkian, hukum, macam-macam, dan tingkatannya
c) tingkatan kedengkian
d) sebab-sebab kedengkian dan munafasah
e) obat yang dapat menghilangkan penyakit kedengkian dalam hati
-kadar kewajiban dalam menghilangkan kedengkian dari hati
5) 'Ujub
-tercelanya 'ujub
-buruknya 'ujub
-hakikat 'ujub dan lancang
-hal-hal yang dipakai ujub dan rincian terapinya
6) Kesombongan
-hakikat kesombongan dan keburukannya
-pihak yang disombongi dan beberapa tingkatan kesombongan
-hal-hal yang menyebabkan orang menjadi sombong
-pertama: ilmu pengetahuan
-kedua: amal dan ibadah
-ketiga: nasab keturunan
-keempat: kecantikan
-kelima: harta kekayaan
-akhlak orang-orang yang tawadhu' dan berbagai pengaruh tawadhu' dan kesombongan
-berbagai jalan dalam mengobati kesombongan dan mencapai tawadhu'
7) Kebakhilan
-tercelanya kekikiran
-itsar & keutamaannya
-batas kedermawanan dan kekikiran berikut hakikatnya
-mengobati kekikiran
-berbagai fungsi harta yang harus ditunaikan seorang hamba
8) Keterpedayaan
-tercelanya keterpedayaan, hakikat, dan contoh-contohnya
-berbagai tipe orang yang terpedaya dan sebagian golongan mereka
9) Amarah yang Zhalim
-hakikat amarah
-sebab-sebab yang membangkitkan amarah
-obat marah setelah bergejolaknya
-keutamaan menahan kemarahan
-keutamaan sifat santun
-ukuran dibolehkannya membela diri dan membalas perkataan
-makna dengki berikut akibat-akibatnya dan keutamaan pemaafan dan lemah lembut
10) Cinta dunia
-tercelanya dunia
-hakikat dunia dan esensinya dalam hak seorang hamba
-hakikat dunia itu sendiri dan berbagai kesibukannya yang menyita perhatian makhluk hingga membuat mereka lupa akan diri dan pencipta mereka
11) Mengikuti hawa nafsu
Fasal Kedua : TAHAQQUQ
*Pengantar
1) Tauhid dan 'Ubudiyyah
2) Ikhlas
-hakikat ikhlas
3) Shidiq kepada Allah
-keutamaan shidiq
-hakikat shidiq dan tingkat-tingkatannya
4) Zuhud
-tanda-tanda zuhud
5) Tawakkal
-keadaan tawakkal
6) Mahabbatullah
-hanya Allah semata yang berhak mendapatkan cinta
7) Rasa takut dan harap
-hakikat raja' dan khauf
-hal yang utama adalah menguanya khauf atau raja'; atau seimbang antar keduanya
-obat yang dapat mendatangkan keadaan khauf
-makna su'ul khatimah
-keadaan khauf para Nabi, malaikat (dan para wali)
8) Taqwa dan wara'
-empat tingkatan wara'
9) Syukur
-keutamaan syukur
10) Sabar, taslim, dan ridha
-keutamaan sabar
-nama-nama yang beragam untuk kesabaran dalam kaitannya dengan hal yang disabari
-pembagian sabar sesuai dengan perbedaan kekuatan dan kelemahannya
-sabar dalam segala keadaan
-kemaksiatan adalah tuntutan dorongan hawa nafsu
-obat sabar dan hal yang diperlukannya
-penjelasan tentang ridha
-keutamaan ridha
-hakikat ridha dan gambarannya dengan hal-hal yang bertentangan dengan hawa nafsu
-do'a tidak bertentangan dengan ridha
-lari dari negeri yang menjadi tempat maksiat dan penyebab ketercelaannya tidak merusak ridha
11) Muraqabah dan musyahadah
12) Taubat terus menerus
-hakikat taubat dan definisinya
-kewajiban dan keutamaan taubat
-kewajiban taubat harus segera dilaksanakan
-kesempurnaan, syarat, dan kelanggengan taubat hingga akhir kehidupan
-pembagian hamba dalam kaitannya dengan kelanggengan taubat
Fasal Ketiga : TAKHALLUQ
*Pengantar
-dan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya
A. Bagian hamba dari sebagian asma'ul husna
1) Bagian hamba dari nama Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim sesuai dengan tuntutan 'ubudiyyah
2) Al-Malik
3) Al-Quddus
4) As-Salam
5) Al-Mu'min
6 Al-Muhaimin
7) Al-'Aziz
8) Al-Khaliq dalam arti kiasan
9) Al-Ghaffar
10) Al-Qahhar
11) Al-Wahhab
12) Ar-Razzaq
13) Al-Fattah
Sudah lama,
bahkan mungkin sudah mengerak
jiwaku kotor, jauh dari kesucian atau fitrahnya
duhai jiwa, maafkan aku melalaikan hakmu :(
Berapa banyak-kah jiwa yang sedang mengalami hal yang sama denganku?
Merasa gelisah, tidak tenang, jauh dari kedamaian
Adakah?
Sungguh sebuah nikmat ketika diri dipertemukan dengan sebuah buku berjudul Tazkiyatun Nafs
semoga bukan hanya menjadi buku bacaan yang berlalu tanpa bekas :(
semoga benar-benar menjadi jalan agar jiwa ini bisa kembali kepada Tuhannya dalam keridhoan :"
aamiin
Entah berapa lama lagi usia
untuk mempelajarinya
untuk mengamalkannya
untuk menjaga kondisinya
untuk terus memperbaikinya
untuk berbagi informasi dan energi tentangnya
ya Allah
bimbinglah kami
Bismillaah
inilah jawaban dari setiap kegelisahan jiwa
Berikut adalah daftar isi yang dibahas oleh Sa'id Hawwa dalam buku Mensucikan Jiwa (Intisari Ihya' Ulumuddin Al-Ghazali)
Sa'id Hawwa adalah da'i yang kental spiritual
BAB SATU
ADAB GURU DAN MURID
Tugas Pembimbing dan Pengajar
BAB DUA
INDUK SARANA TAZKIYAH
Fasal Pertama : SHALAT
- Syarat khusyu' dan kehadiran hati dalam shalat
- Makna-makna batin yang dengannya tercapai "kehidupan" shalat
- Hal-hal yang menyebabkan timbulnya keenam makna ini
- Obat yang bermanfaat dalam menghadirkan hati
- Rincian tentang hal-hal yang harus selalu hadir dalam hati pada setiap rukun dan syarat dari berbagai amalan shalat
Fasal Kedua : ZAKAT & INFAQ
- Syarat-syarat zhahir dan batin dalam penunaian zakat
- Rincian tentang adab batin dalam penunaian zakat
Fasal Ketiga : PUASA
- Rahasia puasa dan syarat-syarat batinnya
Fasal Keempat : HAJI
- Rincian adab dan amal-amal batin ibadah haji
Fasal Kelima : DZIKIR
Fasal Keenam : TAFAKKUR
- Cara tafakkur tentang makhluk ciptaan Allah
Fasal Ketujuh : MENGINGAT KEMATIAN DAN PENDEK ANGAN-ANGAN
- Mengingat kematian
* keutamaan mengingat kematian dalam setiap keadaan
* jalan merealisasikan mengingat kematian
- Pendek angan-angan
* beberapa atsar
* sebab panjang angan-angan dan terapinya
* berbagai derajat manusia dalam kaitannya dengan panjang dan pendek angan-angan
* segera beramal dan menghindari penyakit penundaan
Fasal Kedelapan : MURAQABAH, MUHASABAH, MUJAHADAH, dan MU'AQADAH
- Muraqabah dan muhasabah
* maqam murabathah pertama : Musyarathah
* ------------------------ kedua : Muraqabah
* ------------------------ ketiga : Muhasabah setelah beramal
* Hakikat muhasabah setelah beramal
* ------------------------ keempat : Mu'aqabah (menghukum diri atas segala kekurangan)
* ------------------------ kelima : Mujahadah (bersungguh-sungguh)
* ------------------------ keenam : Mu'atabah (mencela diri)
Fasal Kesembilan : AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR DAN JIHAD
Fasal Kesepuluh : PELAYANAN DAN TAWADHU'
Fasal Kesebelas : MENGETAHUI PINTU-PINTU MASUK SYETAN KE DALAM JIWA DAN MENUTUP JALAN-JALANNYA
* Rincian tentang pintu-pintu masuk syetan ke dalam jiwa
1) Marah dan syahwat
2) Dengki dan tamak
3) Kenyang dengan makanan sekalipun halal dan bersih
4) Suka berhias dengan perabotan, pakaian, dan rumah
5) Tamak kepada manusia
6) Terburu-buru dan tidak mengkonfirmasi persoalan
7) Dirham, dinar, dan segala macam harta kekayaan
8) Bakhil dan takut miskin
9) Fanatik dengan madzhab dan hawa nafsu, mendengki lawan dan melecehkannya
10) Mengajak orang awam untuk berpikir tentang Dzat Allah
11) Buruk sangka kepada kaum Muslimin
Fasal Keduabelas : BERBAGAI PENYAKIT HATI DAN KESEHATANNYA BERIKUT CARA MELEPASKAN DIRI DARI PENYAKIT DAN MEWUJUDKAN KESEHATAN
* Tanda-tanda penyakit hati dan kesehatannya
* Jalan untuk mengetahui aib diri sendiri
* Penutup bab kedua
BAB TIGA
HAKIKAT KESUCIAN JIWA
Fasal Pertama : PENSUCIAN JIWA
* Pengantar
1) Kufur, nifaq, kefasikan, bid'ah
2) Kemusyrikan dan riya'
-beberapa tingkatan riya'
-obat riya' dan jalan terapi hati dalam masalah ini
3) Cinta kedudukan dan kepemimpinan
-apa yang terpuji dan yang tidak terpuji dari cinta kedudukan
-terapi cinta kedudukan
4) Kedengkian
-tercelanya kedengkian, hakikatnya, sebab-sebabnya, terapinya, dan puncak kewajiban dalam menyingkirkannya
a) tercelanya kedengkian
b) hakikat kedengkian, hukum, macam-macam, dan tingkatannya
c) tingkatan kedengkian
d) sebab-sebab kedengkian dan munafasah
e) obat yang dapat menghilangkan penyakit kedengkian dalam hati
-kadar kewajiban dalam menghilangkan kedengkian dari hati
5) 'Ujub
-tercelanya 'ujub
-buruknya 'ujub
-hakikat 'ujub dan lancang
-hal-hal yang dipakai ujub dan rincian terapinya
6) Kesombongan
-hakikat kesombongan dan keburukannya
-pihak yang disombongi dan beberapa tingkatan kesombongan
-hal-hal yang menyebabkan orang menjadi sombong
-pertama: ilmu pengetahuan
-kedua: amal dan ibadah
-ketiga: nasab keturunan
-keempat: kecantikan
-kelima: harta kekayaan
-akhlak orang-orang yang tawadhu' dan berbagai pengaruh tawadhu' dan kesombongan
-berbagai jalan dalam mengobati kesombongan dan mencapai tawadhu'
7) Kebakhilan
-tercelanya kekikiran
-itsar & keutamaannya
-batas kedermawanan dan kekikiran berikut hakikatnya
-mengobati kekikiran
-berbagai fungsi harta yang harus ditunaikan seorang hamba
8) Keterpedayaan
-tercelanya keterpedayaan, hakikat, dan contoh-contohnya
-berbagai tipe orang yang terpedaya dan sebagian golongan mereka
9) Amarah yang Zhalim
-hakikat amarah
-sebab-sebab yang membangkitkan amarah
-obat marah setelah bergejolaknya
-keutamaan menahan kemarahan
-keutamaan sifat santun
-ukuran dibolehkannya membela diri dan membalas perkataan
-makna dengki berikut akibat-akibatnya dan keutamaan pemaafan dan lemah lembut
10) Cinta dunia
-tercelanya dunia
-hakikat dunia dan esensinya dalam hak seorang hamba
-hakikat dunia itu sendiri dan berbagai kesibukannya yang menyita perhatian makhluk hingga membuat mereka lupa akan diri dan pencipta mereka
11) Mengikuti hawa nafsu
Fasal Kedua : TAHAQQUQ
*Pengantar
1) Tauhid dan 'Ubudiyyah
2) Ikhlas
-hakikat ikhlas
3) Shidiq kepada Allah
-keutamaan shidiq
-hakikat shidiq dan tingkat-tingkatannya
4) Zuhud
-tanda-tanda zuhud
5) Tawakkal
-keadaan tawakkal
6) Mahabbatullah
-hanya Allah semata yang berhak mendapatkan cinta
7) Rasa takut dan harap
-hakikat raja' dan khauf
-hal yang utama adalah menguanya khauf atau raja'; atau seimbang antar keduanya
-obat yang dapat mendatangkan keadaan khauf
-makna su'ul khatimah
-keadaan khauf para Nabi, malaikat (dan para wali)
8) Taqwa dan wara'
-empat tingkatan wara'
9) Syukur
-keutamaan syukur
10) Sabar, taslim, dan ridha
-keutamaan sabar
-nama-nama yang beragam untuk kesabaran dalam kaitannya dengan hal yang disabari
-pembagian sabar sesuai dengan perbedaan kekuatan dan kelemahannya
-sabar dalam segala keadaan
-kemaksiatan adalah tuntutan dorongan hawa nafsu
-obat sabar dan hal yang diperlukannya
-penjelasan tentang ridha
-keutamaan ridha
-hakikat ridha dan gambarannya dengan hal-hal yang bertentangan dengan hawa nafsu
-do'a tidak bertentangan dengan ridha
-lari dari negeri yang menjadi tempat maksiat dan penyebab ketercelaannya tidak merusak ridha
11) Muraqabah dan musyahadah
12) Taubat terus menerus
-hakikat taubat dan definisinya
-kewajiban dan keutamaan taubat
-kewajiban taubat harus segera dilaksanakan
-kesempurnaan, syarat, dan kelanggengan taubat hingga akhir kehidupan
-pembagian hamba dalam kaitannya dengan kelanggengan taubat
Fasal Ketiga : TAKHALLUQ
*Pengantar
-dan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya
A. Bagian hamba dari sebagian asma'ul husna
1) Bagian hamba dari nama Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim sesuai dengan tuntutan 'ubudiyyah
2) Al-Malik
3) Al-Quddus
4) As-Salam
5) Al-Mu'min
6 Al-Muhaimin
7) Al-'Aziz
8) Al-Khaliq dalam arti kiasan
9) Al-Ghaffar
10) Al-Qahhar
11) Al-Wahhab
12) Ar-Razzaq
13) Al-Fattah
Senin, 11 Juni 2018
Teladan perjuangan.
Teladan perjuangan.
Adik-adik
butuh itu.
Teladan
perjuangan.
Mereka butuh
teladan dalam perjuangan.
Apa berjuang
itu?
Bagaimana berjuang itu?
Kenapa berjuang?
Siapa pejuang itu?
Kapan berjuang?
Dan lain sebagainya
Jadilah teladan
perjuangan.
Minimal untuk
adik-adik di rumah :”(
Berjuang bangun tahajud dan membangunkan adik-adik
bareng-bareng menjemput pertolongan Allah
Berjuang sunnah sebelum shubuh dan shubuh berjama'ah
dzikir al-ma'tsurat
tilawah, hafalan, dan saling simak bacaan dan hafalan
giliran mbahas tafsirnya
sama-sama nyiapin aktivitas sehari-hari
belajar di sekolah, kampus, kerja
nganter jemput
belanja, masak, nyuci, nyetrika
Kalau diminta ngisi forum ya belajar dan mempersiapkan diri dulu
persiapan ruhiyah, fikriyah, jasadiy, performansi, dan lain sebagainya
dagang atau jualan
belajar bisnis, berjuang, belajar, siap nggetih dan wani perih
adik-adik butuh teladan perjuangan.
karena memang dunia ini, tempat sementara ini, adalah tempatnya berjuang
bukan senang-senang
itu semu, guys. itu semu, gengs :"(
mari jadilah teladan.
sungguh peluang amal dari Allah
sungguh pasti ada maksud dari Allah
kenapa kamu jadi anak sulung
kenapa kamu sebelum empat adikmu
karena Allah memilihmu
Allah tahu kamu mampu
mohonlah pertolongan pada-Nya
hidayah adalah milik-Nya
bismillaah
semoga husnul khotimah semua yaa
aamiin
Hijab Diri terhadap Hidup
Bismillah
Semua masalah yang aku hadapi, maksudnya satu: Membuatku sadar bahwa aku ini hamba yang tugasnya berusaha, ada ketidakberdayaan, keterbatasan, dan kembali kepada Allah.
Memperbaiki keyakinanku kepada Allah
Memperbaiki pengenalanku kepada-Nya
Lalu sepenuhnya tnnduk kepada-Nya dalam seluruh aspek kehidupan
Lalu benar-benar berusaha membersihkan hati dan senantiasa bersegera menyambut seruan-Nya
27th of Ramadhan 1439 Hijriyah
Aku di masa
lalu engga tau tentang hari ini
Pun aku
hari ini ngga tau apa yang akan terjadi esok
Begitupun
setiap manusia menghadapi itu
Yang sedang
dilatih dari setiap diri kita adalah sikap
Ya, respon
Perspektif atas
sesuatu dan memilih respon
Lalu berlatih
memilih sikap
Begitupun mempersiapkan kesiapan menghadapi apapun kondisi dan tantangan hidup :)
Begitupun mempersiapkan kesiapan menghadapi apapun kondisi dan tantangan hidup :)
Kita sebagai
manusia akan terus dihadapkan pada masalah dalam hidup
Lalu setiap
kita sedang belajar menjadi solusi
Latihan membaca
masalah, analisis, berpikir, lalu mengambil keputusan
Bagaimana cara
mengatasinya, dan seterusnya
Begitulah kita
akan terus belajar
Setiap manusia
punya harapan, kondisi ideal, dan realita masing-masing yang sedang dihadapi
Setiap manusia
berusaha berdamai dengan kondisi dan berjuang mengatasi
Sabar dan
syukur, itu adalah sikap Muslim
Sabar dan
sholat sebagai penolong
Kita ngga
mesti menjalani hidup yang sesuai dengan keinginan diri kita
Ada saatnya
kita kecewa atau mengecewakan orang
Lalu berkonflik
karena ada hal yang tidak sesuai
Namun setiap
kita juga belajar menyesuaikan diri dengan keadaan
Dunia ini
memang tempat kita menemui masalah dan berusaha mencari solusi
Tidak ada
yang lain
Hanya dua
pilihannya; menjadi masalah atau solusi
Jika tidak
menjadi solusi, maka masuk dalam bagian masalah
Meskipun ngga
bisa se-mutlak itu sih
Ada ranah
abu-abu
Selalu ada
potensi salah dan benar dalam setiap keputusan yang kita ambil
Ya, memang
mengandung dua resiko atau macam konsekuensi
Positif dan
negatif
Untung dan
rugi
Maslahat dan
madharat
Tugas kita
adalah mempertimbangkan, memutuskan, dan menjalani konsekuensi J
Belajar
menikmati pahit manis kehidupan ini
Kita memang
tidak tahu bagaimana hidup yang akan kita jalani
Tapi kita
bisa memilih, bagaimana kita akan menjalani hidup
Kita bisa
belajar dari masa lalu dan memperbaiki hari ini
Kita bisa
belajar dari hari ini untuk memperbaiki di esok hari
Ada yang
namanya sebab akibat
Ada yang
namanya sunnatullah atau hukum Allah atau ilmu kehidupan
Hanya yang
mau dan ikhlas belajar yang insyaAllah dimudahkan oleh Allah
Aku memang
terhijab dengan banyak hal ketentuan-Nya
Namun aku
punya jatah berusaha sebisaku
Sambil memohon
pertolongan-Nya agar senantiasa dituntun insyaAllah
Jalan taubat
atau jalan maksiat?
Makanya kita
harus punya dua perasaan: khauf (takut) dan raja’ (harap)
Dan itu
hanya kepada Allah swt
Adakah yang
bisa menolongmu tanpa seizin-Nya?
Tidak L
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal” (QS. Luqman: 34)
Semua masalah yang aku hadapi, maksudnya satu: Membuatku sadar bahwa aku ini hamba yang tugasnya berusaha, ada ketidakberdayaan, keterbatasan, dan kembali kepada Allah.
Memperbaiki keyakinanku kepada Allah
Memperbaiki pengenalanku kepada-Nya
Lalu sepenuhnya tnnduk kepada-Nya dalam seluruh aspek kehidupan
Lalu benar-benar berusaha membersihkan hati dan senantiasa bersegera menyambut seruan-Nya
Ngga bisa sendiri. Butuh Allah L
Karena memang aku hamba yang pengetahuannya terbatas
Salah dan lupa juga tabiat manusia
Makanya Allah Yang Maha Pengampun sangat terbuka bagi
taubaters nasuha :”)
Let’s be better!
Bismillahirrahmanirrahim27th of Ramadhan 1439 Hijriyah
Minggu, 10 Juni 2018
Relawan Ziswaf
Bismillaah
Inilah salah satu cara Allah mendidikku
Sejak 2015, sebenarnya, aku sudah punya target Ziswaf sekian juta per bulan Ramadhan
Namun tahun ini aku baru ngeh
Kenapa aku harus ikut bermain di sektor ini
Terlambat? Iya, banget. Rugi. Iya, banget. Tapi tetep bersyukur, akhirnya ada titik sadar, sebelum akhirnya bener-bener engga bisa melakukan ini.
Suatu kenikmatan dari Allah, ketika mendapat peluang amal menjadi relawan Ziswaf. Jika awalnya belum paham, belum ngeh. Mungkin target yang ditetapkan itu akan menjadi beban, berat, dan tuntutan yang menyebalkan.
Tapi, hey! Bukankah ini cara Allah membuka mata hati dan kepekaan diri ini?
Di awal merasa terpaksa itu wajar, belum ngeh. Namun ketika sudah ngeh? Apa sih definisi "ngeh" itu?
Bismillaah
1. Zakat itu adalah rukun Islam. Sarana membersihkan harta yang juga membersihkan jiwa.
2. Ini perintah Allah
3. Sarana berbagi
4. Peluang amal; pahala & lipatgandanya
5. Kontribusi membangun Islamic Centre
6. Kontribusi membantu saudara kita di dalam negeri dan seluruh dunia
7. Kontribusi aktivitas Ramadhan (buka puasa, sahur, kebutuhan kajian, aktivitas itikaf, dsb)
8. Melatih peka terhadap kondisi sesama (kekeringan air, kekurangan air bersih, dalam kondisi konflik, kekurangan makan dan minum, pakaian, tempat tinggal, dsb)
9. Menumpas kemiskinan yang dekat dengan kekufuran dan kekafiran
10. Cowdfunding membangun kehidupan yang sejahtera
11. Investasi dunia akhirat
12. Bentuk syukur kepada Allah
13. Sarana meminta do'a dan kemudahan tercukupinya hajat
14. Sarana silaturahim
15. Dan lain sebagainya
Apa yang bisa kulakukan?
1. Menginformasikan kabar ini pada sesama
2. Membantu menyalurkan dana
3. Mendo'akan
Apa modalnya?
1. Tools (Informasi, poster, BC)
2. Relasi atau kontak
3. HP/laptop/alat komunikasi
4. Kuota internet/wifi
5. Waktu, tenaga, pikiran
6. Ketulusan cinta & kasih sayang
7. Keberanian
8. Silaturahim dengan sesama
Kalau belum bisa membangun lembaga Ziswaf sendiri, menemukan kebutuhan sendiri, lalu, mengapa tidak antusias menyalurkan yang sudah ada?
1. Goedang Zakat (GZ)
2. Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
3. Yayasan Jogja Mulia Madani (YJMM)
4. Rumah Zakat (RZ)
5. Aksi Cepat Tanggap (ACT)
6. Baitul Ummat Foundation (BUF)
7. Anfaal Foundation (AF)
Kini tugasku adalah sebagai relawan. Menjadi jalan, mempertemukan kebutuhan dengan pihak yang ingin berbagi apa yang Allah karuniakan padanya.
Ini bukan mengemis atau memaksa, ini adalah menawarkan peluang amal dan menjadi jalan penyalurannya.
Target adalah "stimulus" atau perangsang atau sesuatu yang semoga menggerakkan. Menjadi pendorong. Agar kemudian bergerak. Menjemput donasi. Menjemput relasi. Menjemput do'a-do'a. MasyaAllah ya, cara Allah mendidik hamba-Nya :")
Kalau hari ini aku belum bisa Ziswaf sendiri, ya minimal jadi jalan. Tapi zakat itu wajib bagi setiap orang. Minimal penuhilah. Untuk Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf, bismillah, insyaAllah aku akan belajar dan bergerak untuk menjemput itu.
Ziswaf? Solusi pembangunan ummat dan kesejahteraan kehidupan manusia.
Inilah salah satu cara Allah mendidikku
Sejak 2015, sebenarnya, aku sudah punya target Ziswaf sekian juta per bulan Ramadhan
Namun tahun ini aku baru ngeh
Kenapa aku harus ikut bermain di sektor ini
Terlambat? Iya, banget. Rugi. Iya, banget. Tapi tetep bersyukur, akhirnya ada titik sadar, sebelum akhirnya bener-bener engga bisa melakukan ini.
Suatu kenikmatan dari Allah, ketika mendapat peluang amal menjadi relawan Ziswaf. Jika awalnya belum paham, belum ngeh. Mungkin target yang ditetapkan itu akan menjadi beban, berat, dan tuntutan yang menyebalkan.
Tapi, hey! Bukankah ini cara Allah membuka mata hati dan kepekaan diri ini?
Di awal merasa terpaksa itu wajar, belum ngeh. Namun ketika sudah ngeh? Apa sih definisi "ngeh" itu?
Bismillaah
1. Zakat itu adalah rukun Islam. Sarana membersihkan harta yang juga membersihkan jiwa.
2. Ini perintah Allah
3. Sarana berbagi
4. Peluang amal; pahala & lipatgandanya
5. Kontribusi membangun Islamic Centre
6. Kontribusi membantu saudara kita di dalam negeri dan seluruh dunia
7. Kontribusi aktivitas Ramadhan (buka puasa, sahur, kebutuhan kajian, aktivitas itikaf, dsb)
8. Melatih peka terhadap kondisi sesama (kekeringan air, kekurangan air bersih, dalam kondisi konflik, kekurangan makan dan minum, pakaian, tempat tinggal, dsb)
9. Menumpas kemiskinan yang dekat dengan kekufuran dan kekafiran
10. Cowdfunding membangun kehidupan yang sejahtera
11. Investasi dunia akhirat
12. Bentuk syukur kepada Allah
13. Sarana meminta do'a dan kemudahan tercukupinya hajat
14. Sarana silaturahim
15. Dan lain sebagainya
Apa yang bisa kulakukan?
1. Menginformasikan kabar ini pada sesama
2. Membantu menyalurkan dana
3. Mendo'akan
Apa modalnya?
1. Tools (Informasi, poster, BC)
2. Relasi atau kontak
3. HP/laptop/alat komunikasi
4. Kuota internet/wifi
5. Waktu, tenaga, pikiran
6. Ketulusan cinta & kasih sayang
7. Keberanian
8. Silaturahim dengan sesama
Kalau belum bisa membangun lembaga Ziswaf sendiri, menemukan kebutuhan sendiri, lalu, mengapa tidak antusias menyalurkan yang sudah ada?
1. Goedang Zakat (GZ)
2. Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
3. Yayasan Jogja Mulia Madani (YJMM)
4. Rumah Zakat (RZ)
5. Aksi Cepat Tanggap (ACT)
6. Baitul Ummat Foundation (BUF)
7. Anfaal Foundation (AF)
Kini tugasku adalah sebagai relawan. Menjadi jalan, mempertemukan kebutuhan dengan pihak yang ingin berbagi apa yang Allah karuniakan padanya.
Ini bukan mengemis atau memaksa, ini adalah menawarkan peluang amal dan menjadi jalan penyalurannya.
Target adalah "stimulus" atau perangsang atau sesuatu yang semoga menggerakkan. Menjadi pendorong. Agar kemudian bergerak. Menjemput donasi. Menjemput relasi. Menjemput do'a-do'a. MasyaAllah ya, cara Allah mendidik hamba-Nya :")
Kalau hari ini aku belum bisa Ziswaf sendiri, ya minimal jadi jalan. Tapi zakat itu wajib bagi setiap orang. Minimal penuhilah. Untuk Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf, bismillah, insyaAllah aku akan belajar dan bergerak untuk menjemput itu.
Ziswaf? Solusi pembangunan ummat dan kesejahteraan kehidupan manusia.
Hati-hati dengan Amal
Bismillaah
Ada dua jenis amal
Yaitu lahir dan batin
Aku akan sedikit membahas amal
Hati-hati dengan perasaan bangga atau berjasa
Karena ingatlah
Kau masih diberi kesempatan usia, kemudahan beramal, dan kemampuan adalah karena pertolongan-Nya
Ya!
Andai aku tahu bagaimana Allah mengatur, mencampuri, berwenang, memimpin hidupku
Betapa bersyukurnya aku
Namun lebih sering
Aku yang menolak untuk dipimpin oleh-Nya
Sering, aku lebih memilih hawa nafsuku, yang itu artinya aku tidak berserah atau tunduk, aku karena kebodohanku, memilih mendzolimi diri sendiri :"(
Aku menyimpang dari fitrah
Sungguh
Engkau Maha Baik
Namun seringkali aku tidak tahu diri :"(
Jadi, ketika kamu dalam kebaikan
Istighfarlah
Astaghfirullah
Mohonlah ampun pada-Nya
Sungguh Dia Yang Maha Segala
Termasuk menggenggam hidupmu
Nasib dunia & akhiratmu
Ada dua jenis amal
Yaitu lahir dan batin
Aku akan sedikit membahas amal
Hati-hati dengan perasaan bangga atau berjasa
Karena ingatlah
Kau masih diberi kesempatan usia, kemudahan beramal, dan kemampuan adalah karena pertolongan-Nya
Ya!
Andai aku tahu bagaimana Allah mengatur, mencampuri, berwenang, memimpin hidupku
Betapa bersyukurnya aku
Namun lebih sering
Aku yang menolak untuk dipimpin oleh-Nya
Sering, aku lebih memilih hawa nafsuku, yang itu artinya aku tidak berserah atau tunduk, aku karena kebodohanku, memilih mendzolimi diri sendiri :"(
Aku menyimpang dari fitrah
Sungguh
Engkau Maha Baik
Namun seringkali aku tidak tahu diri :"(
Jadi, ketika kamu dalam kebaikan
Istighfarlah
Astaghfirullah
Mohonlah ampun pada-Nya
Sungguh Dia Yang Maha Segala
Termasuk menggenggam hidupmu
Nasib dunia & akhiratmu
Sabtu, 09 Juni 2018
Bertanggungjawablah
Bismillaah
Atas apapun yang kau pilih dalam hidupmu
Bertanggungjawablah
Aktivitas
Model baju
Janjian
Diam sekalipun
Ilmu yang ingin ditekuni
Ladang kontribusi
Ladang amal
Studi
Apa, dimana, bagaimana, dengan siapa, kapan
Karir
Pasangan hidup
Pola pendidikan anak
Strategi bertahan hidup
Tempat tinggal
Selera menjalani hidup
Mengoptimalkan masa muda, dewasa, dan tua
Menggunakan kesempatan hidup
Bertanggungjawablah
Apapun
Bertanggungjawablah
Pikirkan dengan matang
Bergeraklah modal kesadaran dan cinta
Yes or no
Tolong diperjelas
Bertanggungjawablah
Sadarlah!
Sepenuh hati-lah
Jangan setengah-setengab
Melangkahlah dengan penuh tanggung jawab
Besok juga menghadap Allah sendiri
Pastikan paham
Ngga bisa ngandelin orang lain
Depend on you!
Minta pertolongan Allah
Tunduklah~
Jangan sombong :"(
Astaghfirullah
Bismillaah
Buktikan bahwa minimal kamu berhasil menjadi pemimpin bagi dirimu sendiri
Memimpin sesama dengan kejelasan visi, jalan, dan inspirasi
Tergerak karena kita bergerak
Allah yang menggerakkan kita
Tanggunglah, siaplah menjawab!
Atas apapun yang kau pilih dalam hidupmu
Bertanggungjawablah
Aktivitas
Model baju
Janjian
Diam sekalipun
Ilmu yang ingin ditekuni
Ladang kontribusi
Ladang amal
Studi
Apa, dimana, bagaimana, dengan siapa, kapan
Karir
Pasangan hidup
Pola pendidikan anak
Strategi bertahan hidup
Tempat tinggal
Selera menjalani hidup
Mengoptimalkan masa muda, dewasa, dan tua
Menggunakan kesempatan hidup
Bertanggungjawablah
Apapun
Bertanggungjawablah
Pikirkan dengan matang
Bergeraklah modal kesadaran dan cinta
Yes or no
Tolong diperjelas
Bertanggungjawablah
Sadarlah!
Sepenuh hati-lah
Jangan setengah-setengab
Melangkahlah dengan penuh tanggung jawab
Besok juga menghadap Allah sendiri
Pastikan paham
Ngga bisa ngandelin orang lain
Depend on you!
Minta pertolongan Allah
Tunduklah~
Jangan sombong :"(
Astaghfirullah
Bismillaah
Buktikan bahwa minimal kamu berhasil menjadi pemimpin bagi dirimu sendiri
Memimpin sesama dengan kejelasan visi, jalan, dan inspirasi
Tergerak karena kita bergerak
Allah yang menggerakkan kita
Tanggunglah, siaplah menjawab!
Jumat, 08 Juni 2018
Mendesain Generasi
Bismillaah
Generasi seperti apa yang ingin aku desain?
Pemimpin?
Dia akan menjadi leader di usia berapa?
Tahun berapa?
Kondisi saat itu bagaimana?
Karakteristik zamannya bagaimana?
Setidaknya ada beberapa hal ya, Nak
1. Qur'ani. Mari jaga fitrahmu dengan Al-Qur'an, Nak. Jadikan Al-Qur'an menyatu dalam hati dan akhlakmu. Jadilah wajah Qur'an yang indah, Nak. Kenalilah Allah & Rasul-Nya serta agama ini, serta sosial, alam, bahasa, sejarah, geografi, astronomi, psikologi, fisika, biologi, kimia, dsb melalui Al-Qur'an ya, Nak. Sungguh Allah sudah menyampaikan pesan-Nya yang begitu jelas dan cerah cemerlang. Yakinlah, Nak. Hanya generasi Qur'ani yang akan memimpin jiwa-jiwa manusia yang gersang pada keimanan. Kesejahteraan spritual. Aamiin. Bismillah. Kau akan keliling dunia dengan Al-Qur'an, Nak. InsyaAllah. Melihat kebesaran-Nya. Ayat-ayat-Nya yang terbentang. Bahkan kelak tingkatan syurgamu, salah satunya bergantung pada seberapa dekat engkau dengannya, Nak. Allahummarhamna bil Qur'an...
2. Bahasa. Kuasailah beberapa bahasa ya, Nak. Untuk Nasional; jawa, sumatera, sulawesi, maluku, kalimantan, irian. Internasional; Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Asia, Yunani, Eropa, dan Bahasa spesifik lainnya. Karena dengan menguasai bahasa, kau bisa memahami informasi lintas negara, Nak. Bisa berkomunikasi, bersaudara, dan berbagi informasi lintas negara :) Bukankah membangun dunia ini tidak bisa sendiri? Kolaborasi lintas negara menjadi mutlak, sayang. Bismillaah.
3. Bidang profesional. Nah, ini silakan kembali pada dirimu, Nak. Bidang apa yang ingin kamu tekuni? Apapun itu, jadilah ahli di sana, Nak. Itu wajib. Apapun, silakan. Namun profesional & ahli di bidang yang kau pilih ya, Nak. Concern dengan isu tersebut. Bisa dijadikan rujukan yang berkualitas dan terpercaya karena kedalaman pengetahuan, keterampilan, ketajaman analisis, kekayaan pengalaman, serta karya yang sudah dilahirkan di bidang tsb. Lulus itu banyak, Nak. Namun yang memilih untuk terus belajar, mendalami, dan berbagi memanfaatkan ilmu tsb untuk membangun kehidupan masihlah sedikit, Nak. Mari jadilah satu diantara yang sedikit itu ya sayang. Itulah sarana juangmu, Nak. Jadilah bermanfaat. InsyaAllah, amal ilmiah itulah yang akan menjadi bekalmu di hadapan Allah. Setiap rasa syukur dan senyum orang yang kau temui dan rangkul-lah, yang akan menjadi sahabat dan saudaramu ketika menghadap Allah swt. Semoga. Bismillaah.
Jadi, Nak... Ibu belum tahu persis bagaimana kondisi zamanmu kelak. Namun Ibu berpesan hal tsb ya Nak.
Ohyaaaa, ada lagi.
1. Beladiri. Milikilah jiwa raga yang kuat ya, Nak
2. Kemampuan komunikasi & berbicara di depan umum. Sampaikanlah kebenaran walau satu ayat ya, Nak
3. Jaringan/relasi/teman/saudara yang banyak dan luas :)
4. Bisnis/usaha/dagang bos-nya Allah ya, Nak
Generasi seperti apa yang ingin aku desain?
Pemimpin?
Dia akan menjadi leader di usia berapa?
Tahun berapa?
Kondisi saat itu bagaimana?
Karakteristik zamannya bagaimana?
Setidaknya ada beberapa hal ya, Nak
1. Qur'ani. Mari jaga fitrahmu dengan Al-Qur'an, Nak. Jadikan Al-Qur'an menyatu dalam hati dan akhlakmu. Jadilah wajah Qur'an yang indah, Nak. Kenalilah Allah & Rasul-Nya serta agama ini, serta sosial, alam, bahasa, sejarah, geografi, astronomi, psikologi, fisika, biologi, kimia, dsb melalui Al-Qur'an ya, Nak. Sungguh Allah sudah menyampaikan pesan-Nya yang begitu jelas dan cerah cemerlang. Yakinlah, Nak. Hanya generasi Qur'ani yang akan memimpin jiwa-jiwa manusia yang gersang pada keimanan. Kesejahteraan spritual. Aamiin. Bismillah. Kau akan keliling dunia dengan Al-Qur'an, Nak. InsyaAllah. Melihat kebesaran-Nya. Ayat-ayat-Nya yang terbentang. Bahkan kelak tingkatan syurgamu, salah satunya bergantung pada seberapa dekat engkau dengannya, Nak. Allahummarhamna bil Qur'an...
2. Bahasa. Kuasailah beberapa bahasa ya, Nak. Untuk Nasional; jawa, sumatera, sulawesi, maluku, kalimantan, irian. Internasional; Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Asia, Yunani, Eropa, dan Bahasa spesifik lainnya. Karena dengan menguasai bahasa, kau bisa memahami informasi lintas negara, Nak. Bisa berkomunikasi, bersaudara, dan berbagi informasi lintas negara :) Bukankah membangun dunia ini tidak bisa sendiri? Kolaborasi lintas negara menjadi mutlak, sayang. Bismillaah.
3. Bidang profesional. Nah, ini silakan kembali pada dirimu, Nak. Bidang apa yang ingin kamu tekuni? Apapun itu, jadilah ahli di sana, Nak. Itu wajib. Apapun, silakan. Namun profesional & ahli di bidang yang kau pilih ya, Nak. Concern dengan isu tersebut. Bisa dijadikan rujukan yang berkualitas dan terpercaya karena kedalaman pengetahuan, keterampilan, ketajaman analisis, kekayaan pengalaman, serta karya yang sudah dilahirkan di bidang tsb. Lulus itu banyak, Nak. Namun yang memilih untuk terus belajar, mendalami, dan berbagi memanfaatkan ilmu tsb untuk membangun kehidupan masihlah sedikit, Nak. Mari jadilah satu diantara yang sedikit itu ya sayang. Itulah sarana juangmu, Nak. Jadilah bermanfaat. InsyaAllah, amal ilmiah itulah yang akan menjadi bekalmu di hadapan Allah. Setiap rasa syukur dan senyum orang yang kau temui dan rangkul-lah, yang akan menjadi sahabat dan saudaramu ketika menghadap Allah swt. Semoga. Bismillaah.
Jadi, Nak... Ibu belum tahu persis bagaimana kondisi zamanmu kelak. Namun Ibu berpesan hal tsb ya Nak.
Ohyaaaa, ada lagi.
1. Beladiri. Milikilah jiwa raga yang kuat ya, Nak
2. Kemampuan komunikasi & berbicara di depan umum. Sampaikanlah kebenaran walau satu ayat ya, Nak
3. Jaringan/relasi/teman/saudara yang banyak dan luas :)
4. Bisnis/usaha/dagang bos-nya Allah ya, Nak
Ujian Keberuntungan
Bismillaah
Setidaknya ada dua bentuk ujian dalam hidup ini
1. Berupa nikmat
2. Berupa musibah
Dan ada beberapa masa dimana jatah ujianku adalah berupa kenikmatan, kesempatan, keberuntungan, freepass, dan lain sebagainya.
Aku masih terlalu fokus pada hasil.
Beberapa ujian kenikmatan yang sampai hari ini aku ngga habis pikir adalah
1. Kesempatan ikut lomba & astaghfirullah juara (ada yg emang usaha keras tapi ada yang faktor beruntung-entah jumlah & kesiapan peserta yang lain)
2. Kesempatan berorganisasi & amanah abot, strategis namun ngga mlaku apik
3. Kesempatan naik pesawat (nemenin eyang ke jakarta & ke negeri seberang)
4. Kesempatan studi lanjut di jurusan psikologi (minimal berobat jalam-nerapi diri sendiri)
5. Kesempatan ikut international camps di Thailand 2016 di bulan Ramadhan 1437 Hijriyah (5 hari)
6. Dan lain-lain
Kebanyakan ambisi duniawi minim misi kemanusiaan dan kemaslahatan ummat atau kemanfaatan di masyarakat
Coba lihat, semua self-oriented
Kesenangan dan kepuasan yang dinikmati sendiri. Belum melibatkan orang lain untuk juga bisa bahagia.
Pantas saja setelah itu hanya menyisakan kegelisahan. Karena masih egois dan individualis.
Aku belum bermimpi sebagai Muthi seorang anak bangsa Indonesia atau seorang Muslim. Aku masih menjadi diriku yang menganggap hal yang keren itu yang begitu. Padahal itu standar yang sempit, sedikit, sendiri, dan duniawi.
Bagaimana, Muthi?
Kini mau bermimpi sebagai anak bangsa Indonesia dan Muslim, tidak?
1. Memberdayakan 10% masyarakat Indonesia
2. Menjadi jalan hidayah 100.000 orang mualaf lintas agama
3. Menjadi psikolog Muslimah Hafidzah mendunia
4. Berkolaborasi dengan Yasmin Mogaheed, serta psikolog Muslimah internasional
5. Membumikan Al-Qur'an lewat jalur keilmuan psikologi konvensional dan Islami
6. Tahajud rutin
7. Hafal Al-Qur'an 30 juz+terjemah+tafsir+konteks psikologis
8. Dhuha rutin
9. Yayasan Penghafal Al-Qur'an
10. Melahirkan 1000 CEO Qur'ani mendunia akhirat
11. Ikut terlibat dalam penyusunan Undang-Undang Psikologis (Perlindungan HAM, pendidikan berbasis keluarga, konselor keluarga, penyediaan ruang peran psikolog, klinik psikologi berbasis kampung/desa, dsb)
12. Menjadi dosen dari 3 universitas dengan total 10.000 mahasiswa diajarkan
13. Pengisi seminar & talkshow tematik
14. Konselor Rumah Keluarga Indonesia
15. Peneliti dengan ratusan naskah publikasi & puluhan buku :")
16. Aktivis sosial media dalam rangka dakwah
17. Atlit karate : karateka :)
18. ZISWAF tiap tahun minimal 10juta
19. Mengelola sociopreneur dengan 10.000 relawan
20. Membuat biro psikologi Islami
21. Penasihat sekian lembaga
22. Anak, saudara, Ibu, dan istri yang sholihah
Aamiin yaa Rabb
Semoga Allah beri usia
Allah karuniakan hidayah
Kebersihan hati menerima petunjuk
Kesabaran dalam membekali diri
Kelurusan niat
Kekuatan tekad
Keteguhan
Keistiqomahan
Kemanfaatan
Kecintaan dan kasih sayang
Karena Allah & Rasul-Nya
Jiwa yang selalu ingin dekat dengan Allah
Selalu berlelah-lelah lillah
InsyaAllaah
Mari berjihad, bersungguh-sungguh mewujudkannya, Muthi'ah
Semoga Allah karuniakan partner dalam berjuang
AllahuAkbar
Setidaknya ada dua bentuk ujian dalam hidup ini
1. Berupa nikmat
2. Berupa musibah
Dan ada beberapa masa dimana jatah ujianku adalah berupa kenikmatan, kesempatan, keberuntungan, freepass, dan lain sebagainya.
Aku masih terlalu fokus pada hasil.
Beberapa ujian kenikmatan yang sampai hari ini aku ngga habis pikir adalah
1. Kesempatan ikut lomba & astaghfirullah juara (ada yg emang usaha keras tapi ada yang faktor beruntung-entah jumlah & kesiapan peserta yang lain)
2. Kesempatan berorganisasi & amanah abot, strategis namun ngga mlaku apik
3. Kesempatan naik pesawat (nemenin eyang ke jakarta & ke negeri seberang)
4. Kesempatan studi lanjut di jurusan psikologi (minimal berobat jalam-nerapi diri sendiri)
5. Kesempatan ikut international camps di Thailand 2016 di bulan Ramadhan 1437 Hijriyah (5 hari)
6. Dan lain-lain
Kebanyakan ambisi duniawi minim misi kemanusiaan dan kemaslahatan ummat atau kemanfaatan di masyarakat
Coba lihat, semua self-oriented
Kesenangan dan kepuasan yang dinikmati sendiri. Belum melibatkan orang lain untuk juga bisa bahagia.
Pantas saja setelah itu hanya menyisakan kegelisahan. Karena masih egois dan individualis.
Aku belum bermimpi sebagai Muthi seorang anak bangsa Indonesia atau seorang Muslim. Aku masih menjadi diriku yang menganggap hal yang keren itu yang begitu. Padahal itu standar yang sempit, sedikit, sendiri, dan duniawi.
Bagaimana, Muthi?
Kini mau bermimpi sebagai anak bangsa Indonesia dan Muslim, tidak?
1. Memberdayakan 10% masyarakat Indonesia
2. Menjadi jalan hidayah 100.000 orang mualaf lintas agama
3. Menjadi psikolog Muslimah Hafidzah mendunia
4. Berkolaborasi dengan Yasmin Mogaheed, serta psikolog Muslimah internasional
5. Membumikan Al-Qur'an lewat jalur keilmuan psikologi konvensional dan Islami
6. Tahajud rutin
7. Hafal Al-Qur'an 30 juz+terjemah+tafsir+konteks psikologis
8. Dhuha rutin
9. Yayasan Penghafal Al-Qur'an
10. Melahirkan 1000 CEO Qur'ani mendunia akhirat
11. Ikut terlibat dalam penyusunan Undang-Undang Psikologis (Perlindungan HAM, pendidikan berbasis keluarga, konselor keluarga, penyediaan ruang peran psikolog, klinik psikologi berbasis kampung/desa, dsb)
12. Menjadi dosen dari 3 universitas dengan total 10.000 mahasiswa diajarkan
13. Pengisi seminar & talkshow tematik
14. Konselor Rumah Keluarga Indonesia
15. Peneliti dengan ratusan naskah publikasi & puluhan buku :")
16. Aktivis sosial media dalam rangka dakwah
17. Atlit karate : karateka :)
18. ZISWAF tiap tahun minimal 10juta
19. Mengelola sociopreneur dengan 10.000 relawan
20. Membuat biro psikologi Islami
21. Penasihat sekian lembaga
22. Anak, saudara, Ibu, dan istri yang sholihah
Aamiin yaa Rabb
Semoga Allah beri usia
Allah karuniakan hidayah
Kebersihan hati menerima petunjuk
Kesabaran dalam membekali diri
Kelurusan niat
Kekuatan tekad
Keteguhan
Keistiqomahan
Kemanfaatan
Kecintaan dan kasih sayang
Karena Allah & Rasul-Nya
Jiwa yang selalu ingin dekat dengan Allah
Selalu berlelah-lelah lillah
InsyaAllaah
Mari berjihad, bersungguh-sungguh mewujudkannya, Muthi'ah
Semoga Allah karuniakan partner dalam berjuang
AllahuAkbar
Remidi
Bismillaah
Sejak awal kamu menulis di sini, 2008
Sampai hari , 2018
Adakah waktu memberimu pelajaran, Muth?
Atau, apakah kamu belajar sesuatu, Muth?
Hal yang menyedihkan adalah ketika menyadari bahwa sepanjang rentang waktu itu
Bisa jadi ada beberapa hal yang kualami
Namun aku tidak atau belum benar-benar belajar
Aku belum lebih baik dari dulu
Ah, ini kemirisan
Berarti aku merugi dan celaka
Bangga? Jelas tidak :(
Kayak gitu kok merasa keren
Rjlz (rajelas)
Tentu itu bukan suatu pencapaian
Karena itu juga minim usaha :(
Aku masih remidi dengan banyak mata pelajaran kehidupan
Tentang iman kepada takdir
Baik maupun buruk
Memahami dan meyakini sepenuhnya
Bahwa ini atas kehendak Allah
Serta ikhlas atas takdir-Nya
Terkabulkannya doa, hasil, adalah ketentuan-Nya
Sedang jatahku adalah berusaha sebaik-baiknya sepanjang aku bisa
Aku curang, hanya berdoa, berkata, namun tidak benar-benar berusaha
Mbingungi. Kowe le kepingin, tenanan ra sik? Nggo ngopo kepinginanmu?
Proposal yang bener-bener dijalanin
Jelas mulai dari latar belakang sampai info pelaksana
Kadang masih belum sepenuhnya ikhlas
Kenapa sih takdirnya begini?
Ada rasa yang "toxic" akan ketentuan-Nya
Kenapa Allah memberi takdir begitu?
Aku tidak memainkan peran atau bagianku dengan baik, nih
Maunya enaknya doang, kaga mau susahnya. Huft. Curang.
Apa maksud Allah memberiku takdir begini? Merasa rugi? Merasa Allah engga adil? Wah ada yang kudu dibenahi ini. Imanku belum benar. Ilmu masih fakir, cethek, permukaan ajah.
Aku belum dekat dengan Allah
Belum benar mengenal Allah
Sehingga belum benar berinteraksi dengan-Nya
Pantas saja belum se-frekuensi dengan hamba-Nya yang sholih/ah :(
Iman kepada takdir baik dan buruk
Kenapa dulu aku ditawari? Mengiyakan? Lalu melanggar? Kenapa aku begitu?
Dan aku terjebak rasa bersalah tanpa kesungguhan menebusnya :( ah, malah menambah.
Aku belum siap ngurus ummat. Ha wong imanku we belum beres begini. Aqidahku belum lulus eh lurus. Belum teruji. Dan itu berdampak pada ibadah. Hubungan dengan Allah. Jelas pengaruh pada akhlak dan kemanfaatan. Daya juang. Wawasan. Kesungguhan ngelola waktu & urusan, pengorbanan. Pokoknya semuanya :"(
Aku remidi.
Ya, harus mengulang banyak mata pelajaran kehidupan.
Banyak yang belum aku pahami.
Aku masih terhijab dengan pemahaman akan banyak hal.
Aku masih belum lulus ujian.
Masih harus mengulang, agar belajar lagi, diuji, belajar terus.
Mengasah kecerdasan pikir dan hati.
Puncaknya kecerdasan jiwa & ruhiyah, serta akhlak.
Bagaimana kualitas dan keputusan diri membawa kemanfaatan, kebaikan, dan kemaslahatan bagi sesama makhluk-Nya.
Allah...
Aku rela jika harus remidi berkali-kali
Asal itu mendekatkanku pada-Mu ya Allah
Agar aku makin mengenal-Mu
Lalu puncaknya berjuang untuk-Mu, di jalan-Mu, segenap jiwa & ragaku :")
Aamiin yaa Allah.
Jangan cuma aamiin, Muth.
Tunjukkan dengan usaha.
Karena Allah juga menilai amal.
Amal lahir & batin.
Beramallah. Kerjakan tugas. Belajarlah. Beramallah. Belajarlah. Ilmiah. Amal ilmiah. Ilmu amaliyah. Astaghfirullah. Bismillaah.
Tiada daya upaya kecuali atas izin-Nya
Laa haula wa laa quwwata illa billah
Tiada kemuliaan kecuali dengan kesungguhan
Laa izzata illa bil jihaad
Kita-kah bagian dari pengusung kemenangan kalimat Allah ini?
Kita-kah solusi? Atau bagian dari masalah? Na'udzubillahi min dzalik
Berbekallah. Berbekallah. Berbekallah. Perjalanan menuju Allah begitu panjang.
Sejak awal kamu menulis di sini, 2008
Sampai hari , 2018
Adakah waktu memberimu pelajaran, Muth?
Atau, apakah kamu belajar sesuatu, Muth?
Hal yang menyedihkan adalah ketika menyadari bahwa sepanjang rentang waktu itu
Bisa jadi ada beberapa hal yang kualami
Namun aku tidak atau belum benar-benar belajar
Aku belum lebih baik dari dulu
Ah, ini kemirisan
Berarti aku merugi dan celaka
Bangga? Jelas tidak :(
Kayak gitu kok merasa keren
Rjlz (rajelas)
Tentu itu bukan suatu pencapaian
Karena itu juga minim usaha :(
Aku masih remidi dengan banyak mata pelajaran kehidupan
Tentang iman kepada takdir
Baik maupun buruk
Memahami dan meyakini sepenuhnya
Bahwa ini atas kehendak Allah
Serta ikhlas atas takdir-Nya
Terkabulkannya doa, hasil, adalah ketentuan-Nya
Sedang jatahku adalah berusaha sebaik-baiknya sepanjang aku bisa
Aku curang, hanya berdoa, berkata, namun tidak benar-benar berusaha
Mbingungi. Kowe le kepingin, tenanan ra sik? Nggo ngopo kepinginanmu?
Proposal yang bener-bener dijalanin
Jelas mulai dari latar belakang sampai info pelaksana
Kadang masih belum sepenuhnya ikhlas
Kenapa sih takdirnya begini?
Ada rasa yang "toxic" akan ketentuan-Nya
Kenapa Allah memberi takdir begitu?
Aku tidak memainkan peran atau bagianku dengan baik, nih
Maunya enaknya doang, kaga mau susahnya. Huft. Curang.
Apa maksud Allah memberiku takdir begini? Merasa rugi? Merasa Allah engga adil? Wah ada yang kudu dibenahi ini. Imanku belum benar. Ilmu masih fakir, cethek, permukaan ajah.
Aku belum dekat dengan Allah
Belum benar mengenal Allah
Sehingga belum benar berinteraksi dengan-Nya
Pantas saja belum se-frekuensi dengan hamba-Nya yang sholih/ah :(
Iman kepada takdir baik dan buruk
Kenapa dulu aku ditawari? Mengiyakan? Lalu melanggar? Kenapa aku begitu?
Dan aku terjebak rasa bersalah tanpa kesungguhan menebusnya :( ah, malah menambah.
Aku belum siap ngurus ummat. Ha wong imanku we belum beres begini. Aqidahku belum lulus eh lurus. Belum teruji. Dan itu berdampak pada ibadah. Hubungan dengan Allah. Jelas pengaruh pada akhlak dan kemanfaatan. Daya juang. Wawasan. Kesungguhan ngelola waktu & urusan, pengorbanan. Pokoknya semuanya :"(
Aku remidi.
Ya, harus mengulang banyak mata pelajaran kehidupan.
Banyak yang belum aku pahami.
Aku masih terhijab dengan pemahaman akan banyak hal.
Aku masih belum lulus ujian.
Masih harus mengulang, agar belajar lagi, diuji, belajar terus.
Mengasah kecerdasan pikir dan hati.
Puncaknya kecerdasan jiwa & ruhiyah, serta akhlak.
Bagaimana kualitas dan keputusan diri membawa kemanfaatan, kebaikan, dan kemaslahatan bagi sesama makhluk-Nya.
Allah...
Aku rela jika harus remidi berkali-kali
Asal itu mendekatkanku pada-Mu ya Allah
Agar aku makin mengenal-Mu
Lalu puncaknya berjuang untuk-Mu, di jalan-Mu, segenap jiwa & ragaku :")
Aamiin yaa Allah.
Jangan cuma aamiin, Muth.
Tunjukkan dengan usaha.
Karena Allah juga menilai amal.
Amal lahir & batin.
Beramallah. Kerjakan tugas. Belajarlah. Beramallah. Belajarlah. Ilmiah. Amal ilmiah. Ilmu amaliyah. Astaghfirullah. Bismillaah.
Tiada daya upaya kecuali atas izin-Nya
Laa haula wa laa quwwata illa billah
Tiada kemuliaan kecuali dengan kesungguhan
Laa izzata illa bil jihaad
Kita-kah bagian dari pengusung kemenangan kalimat Allah ini?
Kita-kah solusi? Atau bagian dari masalah? Na'udzubillahi min dzalik
Berbekallah. Berbekallah. Berbekallah. Perjalanan menuju Allah begitu panjang.
Langganan:
Postingan (Atom)