Rabu, 29 Desember 2010

Kisah Seorang 'Gadis'

Assalamu'alaykum , bimillah .. Semoga setiap detik hidup kita akn bermanfaat menurut pandangan-Nya :) . Beberapa saat yang lalu, saya membuka akun facebook saya 'Muthi'ah Sa'idah'. Saya sempat menemukan dan membaca catatan sahabat saya, Rafidah Addini namanya. Katanya sih itu cerita fiktif belaka, tapi saya rasa, ' itu mungkin pengalaman pribadinya ? '. Entahlah.. Yang pasti saya juga ikut mengambil hikmah dari ceritanya . Sebenarnya saya juga punya cerita, tapi saya belum sempat menuliskannya , hhi . Berikut ceritanya yang terbagi menjadi 4 part, tetapi saya gabung saja jadi 1 cerita :

Mungkin ini sbuah kisah yg ckup melankolis.
Tntang seorang gadis.
Gadis biasa. Sperti remaja pada umumnya. Namun ia blm pernah terjun dalam dunia 'indah' remaja, dunia 'merah jambu'. Apa karena dia beriman? Atau karena kepolosanx?
Entahlah.

Hari2 ia lalui seperti biasa. Baginya, tak ada yg spesial dalam hidupnya.
Saat seorang teman bercerita tentang laki2 yg dikaguminya. Ia dngarkan seksama. Sekali-kali ia tanggapi dg membulatkan mulutnya atau dg seulas senyum di bibirnya.
Namun dalam hati ia bertnya, "ngomong opo toh?".
Ia sangat polos?
Mungkin.

Saat segerombolan laki2 lewat di dpanx, ia tundukan wjahx.
Tatapanx hanya tertuju pada tanah dan kerikil yg brada pada pijakanx.
Ia menjaga? Mungkin.

Oraganisasi skolah tak di ikutinya. Ia sangat menghindari kegiatan yg menyebabkan dirinya harus berinteraksi dg makhluk turunan adam itu.

Hingga suatu saat. Dia datang. Seorang laki2, pantas tuk di sebut 'ikhwan'.
Terbesit perasaan aneh pada hati sang gadis.
Saat melihatnya berjalan.
Saat mendengar lantunan adzanx.
Saat melihat prestasi2 yg diraihx.
Ia berusaha mengusir perasaan aneh itu.
Namun tak kunjung pergi. Bahkan, ia merasakan kenyamanan.

Sdikit demi sdikit ia dapatkan informasi tentang sang ikhwan dan sdikit demi sdikit perasaan itu brtambah.
Dalam diam, sang gadis mengagumi ikhwan itu.

Sang waktu telah mendekatkan gadis dg ikhwan tersebut.
Mereka dekat. Layaknya sahabat.
Namun hatipun angkat bicara.
Rasa cinta itu tumbuh pada hati sang gadis.
Kini ia telah jatuh. Hatinya jatuh pada sang ikhwan.

Apa sang gadis meminta ikhwan tuk menjdi kekasihx?
Oh, tentu saja tidak.
Ia masih ingat. Ia ingin menjaga. Walaupun penjagaanx itu tak seketat dahulu kala.

Ia ketahui bhwa sang ikhwan hanya menginginkan sosok akhwat.
Rasa cinta itu merajalela. Hingga membuat tekatnya tuk menjadi sosok akhwat. Seperti yg di inginkan sang ikhwan.
Ia kerjakan apa yg ikhwan suka.
Ia lakukan apa yg ikhwan lakukan.

Tak terasa. Sang gadis mulai merasakan perubahan. Perubahan besar pada prestasi akademiknya juga pda hatinya.

Sjarah. Ah, itu plajaran yg paling ia benci.
Namun dg 'sihir' dari sang ikhwan, ia mulai menyukai plajaran itu.
Sang ikhwan brkata, 'kalo pakai jilbab smpe nutupin dada'.
Sjak itu, jilbab2 pendek ia tinggalkan.
Bhkan ia mulai suka menggunakan gamis.
Beberapa kali sang ikhwan mengirimkan sms di pagi hari, membangunkan gadis untk sholat tahajud.
Sejak itu pula tahajud menjadi ibadah yg hampir rutin ia kerjakan.

Perubahan pada prestasinya namun perubahan pula pada hatinya.
Siapa sangka, saat sujud di hadapn Sang Khalik, trsiratlah byangan wajah ikhwan.
Saat bait alquran ia lantunkan, trgambar wajah ikhwan pada mushaf.

Sedikit merasa bersalah. Namun segera ia tepis. 'yang penting skrg aku kan uda brubah jd baek', batinnya.

Hari2 ia lalui dg sang idola barunya. Hingga tibalah saat itu.
Saat dmana ksalah pahaman trjadi. Sang ikhwan menjahui gadis karena sesuatu. Sdangkan gadis salah paham tentang itu.
Akhirnya perang dingin pun terjadi.

Sebulan kemudian. Gadis merasa brsalah. Ia minta maaf pada ikhwan.
Namun siapa sangka, ikhwan menolak mentah2 permintaan maaf dr gadis.
Gadis merasa sedih. Amat sedih.
Brkali2 ia ucapkan maaf kpada sang ikhwan. Namun tak sdikitpun diacuhkannya.
Doa. Hanyalah itu yg dilakukannya. Ia brdoa, agar sang ikhwan membukakan pintu maaf untuknya.

Manusia berusaha, namun Allahlah yg berkehendak.
Tak terasa telah menginjak 1 smester.
Namun kontak tak sdikitpun terjalin antara ikhwan dan gadis. Kata maaf dari sang gadis jg blm diacuhkan oleh ikhwan.

Kini sang gadis benar2 berusaha untuk menjadi sosok akhwat. Bukan. Bukan karena keinginan sang ikhwan. Bahkan ia berusaha melupakan masa lalunya itu.
Tetapi ini keinginan dari sang gadis sndiri. Beberapa tokoh muslimah ia jadikan idolanya. Khadijah, aisyah, fatimah, asma, ummu kulsum, sungguh ia ingin skali bsa mencontoh mereka. Ia merasa, kini hatinya mulai terbuka.

Suatu sore, sang gadis yg sedang berjalan2 tak sngaja brtmu dg teman lamanya.
Mereka berbincang2. Melepas kerinduan.

Sang teman menceritakan perjalanan hidupnya selama 6 bulan ini. Begitu pula dg gadis.
Ditengah perbincangan, celetukan kecil terjadi.
"hei, gmana km sama si ikhwan idola mu?" tanya teman dg nada menggoda.
"ga gmana2." jawabnya asal.
"kamu tau? Skrg dia jadi aneh. Dia brani ngomong kotor."
Sang gadis trkejut, "astaghfirullah. Beneran?"
"Masa aku bohong?! Ya beneran lah. Kmaren aku dnger sendiri dari mulutnya"
Entah mengapa pernyataan itu membuatnya sedikit merasa sesak. Dia berusaha berhusnudzon. Batinnya, 'mungkin dia sedang khilaf'.
Tp pernyataan tersebut memang benar2 tidak dapat di pungkiri. Karena sang teman tidak lain dan tidak bukan adalah adik kandung dari sang ikhwan dan selama ini belum pernah ada sejarah teman itu membohongi dirinya.

Dengan perasaan tidak menentu ia pulang ke rumah. Istighfar ia ucapkan dari bibirnya. Entah apa yg membuatnya galau seperti ini. Ia ingin bercerita. Tp pada siapa? Akhir2 ini ia kehilangan sosok teman untuk dijadikan 'tempat sampahnya'.

Ia buka telepon genggamnya. Mencari...
Oh, 1 pesan muncul di inboxnya. Hanya sapaan biasa dari nomor yg tak dikenalnya. Ia tak mengacuhkan sms itu. Mungkin orang iseng, pikirnya. Tp dia mengirim sms lagi. Sebuah lagu yg dirubah liriknya. Astaghfirullah. Ada kata2 kotor di lagu itu.
Dengan kesal ia memencet keypad handphonenya, 'assalamualaikum. Ini siapa? Ada perlu apa?'. Ia kirim ke nomor asing itu. Sang pemilik nomor asing itu tidak mau engaku.

Sepertinya ia mengenal bahasa sms orang asing itu. Ia curiga pada seseorang.
Penasaran. Ia bertanya pada temanya tentang siapa pemilik nomor asing itu. Teman yg ia jumpai sore itu menjawab, "itu nomor masku".
Dugaannya benar. Ah, padahal ia berharap dugaanx salah.
Sekali lagi rasa sesak itu muncul dihatinya.

'Boleh aku tanya?' ia kirimkan kalimat itu pada orang asing-sang ikhwan.
'mau tanya apa sayang? Nanti aku jawab kok'.
Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Ini musibah. Benar.

Tak terasa setetes air mata jatuh pada pipi gadis. Ya, hanya setetes.

Tak kan ia biarkan air mata itu jatuh lebih banyak lagi. Begitu pula dengan perasaannya.
Ah, harusnya ia bersukur. Dengan kejadian ini ia bisa melupakan sang ikhwan. Harusnya Hilangnya kbaikan idolanya itu menjadi hilangnya cinta yg telah tumbuh di hatinya. Mengapa gadis baru menyadarinya?!

Dalam gelap malam ia curahkan sgalanya pada Tuhan Semesta Alam. Aliran darah itu terasa mengalir di punggungnya menuju saraf2 kepala saat sujud ia persembahkan kepadaNYA. Tahmid ia lantunkan.
Subhanallah. Betapa besar karuniaMU. Tiada yg mengetahui kapan Kau turunkan nikmat untuk hamba2MU.

Malam itu, ia berjanji. AKU BENAR2 INGIN MENJADI MUSLIMAH, insya Allah.
Kini air mata itu tumpah lagi. Tak hanya 1 tetes. Beberapa tetes. Bahkan banyak tetes air mata yang membasahi pipinya.
Mukenah hijau itu basah oleh air mata.

'Anugrah yg terindah yg kini ku anggap
Adalah saat diriku mulai berubah
Anugrah yg terindah yg kini ku anggap
Saat ku mulai sebuah hidup yg baru'
Alunan lagu anita temani tidur malamnya.

The end

gresik, 30 Desember 2010, 07.50.
.IR.

Subhanallah , semoga bermanfaat bagi kita semua :)

Tidak ada komentar:

~ahlan wa sahlan~

kiko and miko are bestfriend :)