Selasa, 17 November 2009

Asem manis Masa Putih Biru


Hari ini adalah hari senin. Seperti biasa, kegiatan rutin kami sebagai murid dihari senin yaitu Upacara. Waktu pun telah menunjukan pukul 07.15. kini saatnya kami berkumpul dan memulai upacara. Oh iya, kenalkan, aku Recca. Aku adalah salah satu murid yang sedang menuntut ilmu di Sekolah menengah pertama di jogjakarta. Hidupku bisa dibilang biasa saja, namun kisahku dengan kawan-kawan lah yang membuat hidupku menjadi luar biasa. Banyak keanehan yang terjadi, masalah, pelanggaran, hingga kebahagiaan kita jalani bersama tanpa ada pengkhianatan satu sama lain. Ya, itulah angkatan kami. Dan inilah masa putih biruku. Mungkin aku akan mulai cerita dari tahun pertamaku ? baiklah…
Tahun itu menjadi tahun adaptasi, tak mudah bagiku untuk langsung menikmati hari-hari yang jelas berbeda dengan 6 tahun selama aku menuntut ilmu di sekolah dasar. Jelas berbeda ! dan itu yang aku rasa. Teman yang sudah familiar maupun yang baru kulihat dan kukenal. Pada suatu saat, aku mencoba mengenal dengan seorang teman baru… namanya Karin. Dia adalah teman yang sangat manis dan baik hati. Caranya dia menyapa yang tak pernah kulupa hingga detik ini. Meski begitu, aku sempat memiliki masalah dengannya. Saat itu aku sempat kehilangan bolpen kesayanganku. Dan karin kebetulan sedang membawanya saat itu.
Spontan aku berkata, “ Heh ! itu bolpenku kan?! Darimana kamu dapet bolpenku? “.
Dengan santai dan tersenyum manis ia menjawab, “ maaf, aku menemukan bolpen ini tergeletak dibawah mejaku. Aku nggak tahu ini milik siapa. Rencananya aku ingin mengumumkannya dikelas nanti saat makan siang, tapi… sudah ditemukan oleh pemiliknya. Syukurlah ! “, sambil tersenyum ia memberikan bolpen itu untukku.
Aku pun terkagum dan berkata dalam hati, ‘ weleh, aku tuh marah-marah, nuduh lagi! Tapi kok.. dia malah bales pake senyum sih! Haduh, buat aku luluh aja! Jadiin temen ahh..’ . akhirnya sejak itupun aku berteman baik dengannya, mulai dari duduk selalu sebangku, setiap ada tugas dari guru aku selalu dengannya, saat istirahat jajan bareng, sampai cerita diluar jam pelajaran pun menjadi aktivitas rutin yang nggak akan pernah kulupa. Sungguh awal tahun yang menyenangkan.
Tahun kedua masa putih biruku… Ini nih, tahun yang menurutku rada berat untuk dijalani. Lebih banyak masalah yang harus dihadepin dan pengaturan waktu yang kudu lebih cerdas. Kebetulan ditahun ini juga banyak kebahagiaan yang aku dapetin, buah dari caraku nyelesein berbagai masalah. Mulai dari Rizka, si gadis yang super bawel dan suka gangguin orang. Terkadang kehadirannya membuatku merasa hidupku tinggal sementara, karena kebiasaannya mintain uang jajan orang, jadinya jatah sarapanku rada berkurang. ‘huhh.. mbuat orang khawatir aja ! ‘ . Tapi disisi lain, aku jadi lebih bersyukur atas pemberian Allah atas uang jajanku yang bisa dianggap ‘cukup’ .Itu tandanya ia menganggapku mampu. ‘hha..’ huft, itu baru satu dari sekian masalah yang aku dapetin. Masalah berikutnya mengenai ‘falling in love’. Haduh, kalau masalahnya udah mengarah kesini, bakal panjang ceritanya nih.. hhe. Well, tahun kedua bukanlah waktu yang sebentar untuk mengenal sekolahku maupun murid-muridnya. Banyak hal yang membuatku terkagum oleh seorang sosok yang tak biasa bagiku. Mungkin dimasalah yang satu inilah aku bakal lebih banyak belajar tentang kehidupan. Awalnya aku terkagum oleh sosok itu. Prestasinya yang, subhanallah… sampai akhlaqnya yang makin membuat bibir ini tidak bisa untuk tidak memuji walau hanya sesekali. Wah,, pokoknya indah dirasa deh. Tapi apa perasaan ini bakal selamanya seperti ini ? ahh, ternyata enggak ! Ternyata dibalik mawar itu pasti ada duri. Dan itu yang aku alami. Ceritanya,
Suatu saat aku berkata kepada karin, « aduh rin, bingung nih sama perasaanku ! huhh, aku kudu jaga hati… Tapi susah banget ! maunya nggak ketemu, eh.. nongol ! maunya nggak kepikiran, eh.. iklan diotak ! sebel nih… mau ngelupain tapi nyaris mustahil ! “ gumamku sambil gemes.
Karin pun memeberiku solusi dengan gayanya yang lugu, “ wah,, recca lagi falling in love tho ? hhe.. rasain aja kali ca.. perasaan kagum atau suka itu wajar, tapi ada batasannya. Asal nggak diungkapkan dan nggak ada hubungan apa-apa, it’s okey! btw, emang sama siapa kamu lagi falling in love ca? “ tanya karin sambil terheran-heran dan penuh harapan agar aku memberitahunya.
Aku pun sengaja membuatnya penasaran, “ eum,, sama siapa ya? Bingung aku ngomongnya… kamu tahu tentang dia kok! Dia tuh lumayan dikenal dikalangan kita ! siapa hayo? “ aku balik bertanya padanya.
Namun dia tidak menjawab dan memaksaku untuk menjawabnya. “ siapa sih?! Aduh,, langsung aja deh! Aku kan bener-bener penasaran ca.. please.. “, mohonnya padaku.
Karena aku tak ingin mengulur waktu, aku ngaku aja ahh.. “ eum, dia itu si fulan rin! Aku bingung sama diriku sendiri. Aku nggak bisa jaga mata. Jadi turun kehati nih. Huhh ! “ gumamku sambil sebel.
Tiba-tiba karin terkejut dan memberitahuku mengenai beberapa hal yang cukup membuatku kecewa. “ whats?! Kenapa harus si fulan? Oke kamu suka sama orang, tapi please jangan si fulan deh ! kamu tau, dia memang berprestasi ca, akhlaqnya baik, tapi sayang, dia masih butuh belajar untuk menghargai orang. Dia pernah menghinaku. Karena aku merasa tak terima, akhirnya aku minta dia minta maaf kepadaku, dan dia cukup menyesali perbuatannya dan berjaji untuk tidak mengulanginya lagi. Hahh, penilaianku tentang fulan jadi berubah 180 derajat dimataku ca. maaf ya aku cerita kayak gini, tapi aku nggak ingin kamu ngalamin hal yang sama. Jangan sampai ca! “ kata karin kepadaku dengan penuh penghayatan.
‘ baiklah, cukup disini sulu perjalanan cintaku yang belum sampai pada waktunya, hhe. Cukup aku jadikan pelajaran’. Dari masalah yang satu ini aku jadi tahu tentang kiat menata hati. Memang ada masanya kita diuji agar semakin meningkatkan pengetahuan kita mengenai kehidupan. Dan hanya orang-orang yang berpikirlah yang dapat memahami pelajaran yang ada. Tahun kedua masa putih biruku membuat aku belajar, bagaimana menjadi sosok yang patut untuk dihargai dan kudu bisa menghargai siapapun.
Tahun ketiga bersama teman-teman angkatanku.. banyak hal yang kita lakukan jauh berbeda dari dua tahun sebelumnya. Yang awalnya kita belum mengerti apa-apa, kini sudah mengerti tentang arti kebersamaan, yang awalnya hanya berdiam dan tersenyum, kini kita sudah bertindak dan tertawa. Banyak hal yang membuat kita semakin dewasa dan mencoba memahami masa putih biru kami. Kebersamaan yang takkan terlupa akan membuat kita belajar bahwa waktu dan kebersamaan takkan terulang tanpa kesetiaan. Kebahagiaan yang telah kami ukir bersama akan selalu mengingatkan kami akan pentingnya menyelesaikan masalah bersama. Tawa dan canda kami yang takkan melupakan kami akan pentingnya menangis dalam perjuangan. Satu pesanku untuk kawan-kawan semua… Jangan pernah sepelekan masa putih biru kita yang penuh warna dan keceriaan… Karena dibalik itu semua ada pelajaran yang telah Allah selipkan agar kita senantiasa bersyukur atas waktu dan menghargai setiap langkah yang telah kita pijakkan dalam kehidupan… don’t give up guys! Sukses Selalu Yap ! 

Tidak ada komentar:

~ahlan wa sahlan~

kiko and miko are bestfriend :)